PBB Puji Program Makan Bergizi dari Prabowo-Gibran, Pengamat Pertanian Wayan Supadmo Merespons

Jumat, 02 Agustus 2024 – 17:20 WIB
Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memiliki studi atas program makan bergizi gratis dari presiden dan wapres terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

Dalam studinya, PBB telah mengkaji dampak-dampak ketika program makan bergizi gratis itu dijalankan.

BACA JUGA: Konon, Program Makan Bergizi Prabowo Masuk Kajian PBB

Dia menyebut ada beberapa keunggulan yang didapatkan bila program makan bergizi gratis ini berjalan, yakni angka partisipasi anak di sekolah meningkat.

Selain itu, kesejahteraan petani, nelayan, peternak dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meningkat.

BACA JUGA: Program Makan Bergizi Diharapkan Menambah Konsumsi Protein Indonesia

Kemudian kesejahteraan keluarga dan kesehatan anak di sekolah, lapangan kerja baru terutama untuk wanita meningkat.

Menanggapi studi PBB ini, praktisi dan pengamat pertanian Wayan Supadno mendukung penuh program makan bergizi gratis ini yang merupakan program unggulan dari presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, karena sangat bagus untuk masa depan anak-anak Indonesia.

BACA JUGA: Psikolog Nilai Program Makan Bergizi Penting dalam Tumbuh Kembang Anak

“Sungguh saya sangat merespons dengan gembira. Program presiden terpilih Prabowo Subianto akan ada makan siang bergizi gratis dengan susu tidak impor, optimistis akan memberikan banyak manfaat,” ujar Wayan, Jumat (2/8/2024).

Menurut Wayan, selain jelas memberikan gizi yang dibutuhkan anak-anak, juga berdampak kepada terciptanya lapangan pekerjaan baru khususnya yang bergerak di sektor pangan.

“Tercipta lapangan kerja baru sektor pangan seperti petani, peternak dan peternakan sapi perah, yang selama ini di atas 82 persen dari total kebutuhan susu kita impor sekalipun pakannya bungkil sawit impor dari Indonesia,” ucapnya.

Lebih lanjut, Wayan menyampaikan program makan siang gratis yang tersebar di seluruh Indonesia turut menggerakkan perekonomian masyarakat desa.

Wayan berpendapat program makan bergizi gratis ini dipastikan berpengaruh bagi para pelaku usaha kecil, apabila pemerintah memberikan mandat kepada mereka untuk menyiapkan bahan pokok makan bergizi itu.

Artinya, kata Wayan, akan terbuka lapangan kerja baru serta pendapatan masyarakat meningkat.

“Akan tercipta lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan per kapita pedesaan karena syarat mutlak negara maju pendapatan per kapita Rp 16,5 juta per bulan, UMKM juga makin bergairah,” ungkapnya.

Wayan pun berharap program makan bergizi gratis Prabowo ini terus berlanjut dan melahirkan generasi unggul serta terciptanya lapangan kerja baru dengan jumlah yang besar.

“Semoga legacy ini, melahirkan banyak generasi emas dan menciptakan lapangan kerja jumlah massal,” pungkas Wayan.

Sebelumnya, editor buku "Strategi Transformasi Bangsa", Dirgayuza Setiawan menyebut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memiliki studi atas program makan bergizi gratis presiden terpilih Prabowo Subianto.

PBB disebut telah mengkaji dampak-dampak ketika program makan bergizi gratis itu dijalankan.

“Kita dapat dari UN WFP. Jadi, di work food program mereka sudah punya framework untuk melihat apa yang akan terjadi ketika makan bergizi gratis dijalankan," katanya.

Dari data yang ia sajikan, program makan bergizi gratis memiliki sejumlah manfaat untuk anak, yaitu angka partisipasi anak di sekolah meningkat, angka kehadiran meningkat, angka putus sekolah turun, angka nilai ujian meningkat, dan angka defisiensi makronutrien turun.

“Angka partisipasi anak di sekolah meningkat, angka kehadiran meningkat, angka putus sekolah turun, angka nilai ujian akan naik, dan angka defisiensi makronutrien turun," ucapnya.

Kemudian, program ini juga memberikan manfaat lainnya. Dia bilang, kesejahteraan petani, nelayan, peternak dan UMKM meningkat.

Lalu, kesejahteraan keluarga anak di sekolah meningkat, lapangan kerja baru terutama untuk wanita meningkat.

Selanjutnya, partisipasi anak perempuan di sekolah meningkat dan kebiasaan memilih pangan lokal sehat meningkat.

“Akan ada dampak-dampak lainnya misalkan kesejahteraan petani nelayan peternak akan naik," ujar Dirgayuza Setiawan.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler