PBB Siap Capreskan Yusril

Persiapkan Mesin Politik Jelang Pertarungan Pemilu 2014

Sabtu, 28 Januari 2012 – 07:07 WIB

JAKARTA - Meski belum jelas bakal lolos atau tidaknya ke parlemen, Partai Bulan Bintang (PBB) yang tahun kemarin gagal menempatkan kadernya di DPR, sudah jauh-jauh hari menjagokan mantan Ketua Umumnya Yusril Ihza Mahendra sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang. Pasalnya Yusril dinilai partai sebagai sosok pemimpin yang tegas dan kuat di masa mendatang.

"Sedari awal saya memang tidak pernah menyingung calon-calon presiden. Karena di PBB sendiri kita punya stok pemimpin yang teruji, terukur, dan berkapasitas. Maka jika rakyat Indonesia ingin perubahan, Yusril-lah jawabannya," papar Ketua Umum PBB M.S. Kaban dalam sambutan pembukaan Mukernas ke II PBB di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Jumat (27/1).

Karena itu, Kaban berharap para kadernya yang duduk di legislatif daerah untuk membangun infrastruktur dan keanggotaan partai. Dia pun mengimbau kadernya untuk tetap solid dan rela berkorban.

"Kita terus melangkah dan rela berkorban. Marilah kita melangkah dan terus melangkah karena kekuatan kita adalah kekuatan iman," kata mantan Menteri Kehutanan di era SBY-JK ini.

Selain itu, Kaban mengajak kepada seluruh kader PBB untuk bekerja keras demi mengembalikan kejayaan PBB di Pemilu 2014. Karena pengalaman pemilu dari tahun ke tahun khususnya Pemilu 2009 merupakan pemilu belum baik. "Banyak dugaan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi, ada datanya tapi tidak dapat ditindaklanjuti," katanya.

Kaban juga menginformasikan mengenai UU Penyelenggara Pemilu yang disahkan pada tahun 2011 tidak memiliki perubahan signifikan dari perubahan UU Penyelenggara Pemilu 2009 lalu. "Pemilu 2014 memiliki peluang kekurangan seperti Pemilu 2009. Kami mengimbau kepada seluruh kader untuk menentukan taktik dan strategi pemenangan pemilu," ujarnya.

Sementara itu, mengenai ambang batas suara di parlemen (parliamentary threshold/PT) yang menjadi hambatan sejumlah partai kecil, Kaban mengatakan, terserah berapa pun PT yang akan dinaikkan jika memang 9 parpol yang ada di DPR mau menyederhankan dan menetapkan sisitem presidensial.

"Tanggung jika hanya 4 persen, sekalian buat 15 persen. Saya yakin tidak akan partai yang lolos, dan tidak ada parpol di Indonesia ini," katanya.

Menurutnya, yang perlu disederhanakan bukan parpol, tapi fraksinya. Fraksi di DPR boleh berdiri sendiri, jika memperoleh suara 15 persen, jika tidak memenuhi bisa digabung dengan parpol-parpol yang tidak lolos PT, dan disitulah suara rakyat tidak hangus. "Tentu kita tidak ingin hal ini kembali terulang pada 2014 nanti," imbuhnya. (dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPD: Komitmen Otda Perlu Diteguhkan Kembali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler