jpnn.com - SOLO - Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kota Surakarta, Jawa Tengah, mengalami kenaikan.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa kenaikan besaran PBB wajar karena Solo merupakan kotamadya.
BACA JUGA: PBB di Solo Naik Tinggi, Warga Menjerit, Gibran: Ini Sudah Kota, Lho
Selain itu, pembangunan infrastruktur secara besar-besaran sudah dilakukan sejak beberapa waktu terakhir.
"Solo ini sudah kota lho ya, sudah berkembang banget. Nilai tanahnya ya pasti naik," kata Gibran di Solo, Minggu (5/2).
BACA JUGA: Aktivis Asal Papua ini Tinggalkan Demokrat, Kini Pilih PBB
Apalagi, kata dia, rumah-rumah yang berada di dekat tempat-tempat wisata dan beberapa kawasan bisnis.
"Yang rumahnya sekitar museum, Pedaringan, sekitar Technopark, Waterpark, sekitar Solo Safari," katanya.
BACA JUGA: Prediksi Rezim Erdogan Meleset, PBB Sebut Inflasi Turki Masih Mengkhawatirkan
Putra Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu menyebut ada stimulus kenaikan PBB tersebut.
"Naiknya tinggi, stimulusnya tinggi juga. Kalau pengen ada 'request' (permintaan) pengurangan, diskon, bisa," ungkapnya.
Dia mengatakan kenaikan nilai jual objek pajak (NJOP) untuk mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surakarta.
Pada 2023 ini, target PAD Kota Surakarta naik sebesar Rp 80 miliar dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 820 miliar.
Sementara itu, terkait dengan kenaikan PBB tersebut banyak warga yang menyampaikan keluhan ke Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), salah satunya Siti Rahayu.
Warga Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, ini menyampaikan nilai pajak tanah terlalu tinggi sehingga tidak sesuai jika dibandingkan dengan penghasilannya per bulan.
"Mas Gibran, saya tinggal di rumah penirang tua (peninggalan orang tua) serasa ngontrak. Nilai pajak yang terlalu besar dibanding penghasilan saya dan kebutuhan saya. Sebelumnya satu tahun sekitar Rp 5.600.000 sekarang Rp 14.200.000. Saya dengan penghasilan kotor Rp 3 juta, opo ya mampu?" tulisnya.
Warga lain Ginanjar juga menyayangkan kenaikan PBB dilakukan tanpa diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat.
"Mas Wali, ini saya cek PBB 2023 rumah saya naik drastis dari Rp600 rb jadi Rp1 juta. Saya cek lewat aplikasi Solo Destination, naiknya tinggi sekali, dan tanpa ada sosialisasi," tulis warga Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan ini. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi