PBB Soroti Layanan Transportasi Publik

Minggu, 27 September 2015 – 04:05 WIB
LOGO PBB. FOTO: Wordpress

jpnn.com - NEW YORK – Sub Komisi Bidang Pembangunan Transportasi Berkelanjutan pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sedang berlangsung di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS) memuji komunitas global untuk mengadopsi Agenda Bersejarah 2030, yakni Konferensi Tingkat Tinggi Pembangunan Berkelanjutan (The Sustainable Development Summit).

UN Department of Public Information dalam siaran persnya diterima JPNN.com, melaporkan, lebih dari 150 kepala negara dan pemerintahan hadir hadir pada KTT yang salah satu agendanya membahas Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 atau The Sustainable Development Goals (SDGs).

BACA JUGA: Kurang Sehat, Dalai Lama Batal ke AS

KTT tersebut diharapkan mampu mengantarkan era baru dalam pembangunan, salah satunya menyangkut dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan sebagai elemen dari kesatuan yang utuh, terutama untuk kebaikan manusia dan planet bumi. Termasuk pengentasan kemiskinan global.

Untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau The Sustainable Development Goals (SDGs) selama 13 tahun kedepan, terdapat 17 elemen yang saling berhubungan, dan dijabarkan dalam proses partisipatif dan transparan ini diharapka dapat memetakan arah untuk pembangunan berkelanjutan.

BACA JUGA: ISIS Berani Tantang Taliban di Afghanistan

“Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, dibangun atas komitmen bersama untuk meninggalkan pembangunan transportasi yang masih tertinggal. Ini penting untuk memastikan terpenuhinya janji terkait pembangunan transportasi berkelanjutan yang terintegrasi,” kata Mr Wu Hongbo, Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Ekonomi dan Sosial, Mr Wu Hongbo, Jumat (25/9).

Selain membahas masalah transportasi, Mr Wu juga menyampaikan bahwa pertemuan juga membahas masalah kesehatan, perubahan iklim, masalah perkotaan, termasuk masalah ekonomi global.

BACA JUGA: Polisi Pastikan Pelaku Utama Bom Bangkok Itu adalah Pria Si Berbaju Kuning

Menurut Wu, pertemuan Sub Komisi Bidang Transportasi PBB diharapkan bisa menemukan solusi atas persoalan transportasi sebagai salah satu yang menjadi pusat pelaksanaan SDGs. Dengan begitu, menurut Wu, pembangunan bidang transportasi secara fungsional bisa menghubungkan antara perkotaan dan pedesaan, dan mampu mempermudah akses perempuan pedesaan dan laki-laki ke pasar, membawa orang-orang menuju ke tempat kerja mereka  serta memungkinkan terwujudnya perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global.

Dikatakan Wu, tujuan ke-11 SDGs menyerukan pentingnya peningkatan akses transportasi yang aman, terjangkau dan berkelanjutan transportasi umum. Selain itu, juga menekankan pentingnya tercapai target untuk meningkatkan keselamatan jalan.

Selain target-target yang eksplisit seperti bidang transportasi berkelanjutan, Wu juga menyebutkan SDGs juga menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan (tujuan ke-5 SDG), pertumbuhan ekonomi (tujuan ke-8 SDG), infrastruktur tangguh (tujuan ke-9 SDG), dan perubahan iklim (tujuan ke-13 SDG).

Karena itu, tindakan nyata untuk mewujudkan target tersebut adalah pembiayaan. Untuk itu, Wu menyerukan untuk mendorong investasi guna menjembatani kesenjangan infrastruktur, termasuk transportasi.

“Investasi dalam transportasi berkelanjutan adalah salah satu alat yang paling efektif dan kuat yang kita miliki saat ini untuk maju menuju masyarakat yang lebih inklusif,” ungkap Walikota Santiago Carolina Toha, co-ketua Tingkat Tinggi Advisory Group.

“Transportasi umum digunakan oleh kebanyakan orang di dunia dan sangat penting di kota-kota di negara berkembang. Kami memiliki kesempatan bersejarah untuk memfasilitasi kebijakan yang memadai agar memperkuat layanan transportasi di perkotaan lebih baik, termasuk penggunaan sarana transportasi yang bersih,” katanya.

Rencananya, Sub Komisi Bidang Transportasi ini selanjutnya akan bertemu di Paris, Prancis pada bulan Desember 2015, di pinggiran COP 21. Kelompok ini akan membahas strategi untuk meningkatkan dampak positif dari langkah-langkah transportasi berkelanjutan termasuk mitigasi perubahan iklim.

Group ini didirikan pada tahun 2014 dengan mandat selama tiga tahun. Tugasnya untuk mengembangkan rekomendasi kebijakan dan mendorong kemitraan multi-stakeholder dalam memajukan transportasi berkelanjutan di tingkat lokal, nasional, regional dan global. Grup ini mewakili semua sektor dan moda transportasi.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuburan Mona Lisa Ditemukan Di Sini, Tengkorak sudah Tidak Ada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler