jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi memprediksi Partai Bulan Bintang (PBB) akan semakin terdegradasi jika memilih berkoalisi dengan Gerindra dan PKS mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Ari menilai, dari perhitungan politik saat ini elektabilitas Jokowi jauh berada di atas Prabowo Subianto, nama yang kemungkinan diusung koalisi Gerindra-PKS sebagai capres di Pilpres 2019.
BACA JUGA: Koalisi Pendukung Prabowo Masih Sulit Diprediksi
"Kalau PBB gabung dengan Gerindra dan PKS, saya kira justru akan makin terdegradasi. Apa mau berada di gerbong yang kalah? Ia pasti mengalami penurunan elektabilitas," ujar Ari kepada JPNN, Minggu (25/3).
Menurut pengajar di Universitas Indonesia ini, partai-partai kecil seperti PBB harus berusaha mencari peluang membesarkan partainya. Salah satu cari mendukung capres yang peluangnya menang sangat besar.
BACA JUGA: Pidato Prabowo soal Indonesia Bubar 2030 demi Elektabilitas?
Ari mencontohkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo), mengambil langkah cepat menyatakan dukungan pada Jokowi.
Dengan demikian memiliki banyak kesempatan untuk berkampanye, mengaitkan nama mantan Wali Kota Surakarta tersebut dengan partai masing-masing.
BACA JUGA: Cak Imin Tak Menutup Pintu Gabung Poros Prabowo
"Kedua partai ini tentu mendapat keuntungan, apalagi elektabilitas Jokowi juga terus naik. Saya kira itu membawa pengaruh besar bagi partai," ucapnya.
Ari juga meyakini PSI dan Perindo telah melakukan survei internal terlebih dahulu, agar tidak salah pilih.
"Perindo itu dipimpin seorang pengusaha, pasti berhitung. Kalkulator itu pasti digunakan untung atau rugi. Nah PBB saya kira juga akan mencari cara aman. Dia akan lihat daya tawarnya," pungkas Ari. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilpres 2019: Cak Imin Siap Adu Kuat dengan Airlangga
Redaktur & Reporter : Ken Girsang