jpnn.com - Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Ursula Mueller mengungkapkan kekhawatirannya akan tingkat pengangguran di Gaza. Hal itu disampaikannya setelah merampungkan kunjungan enam hari di wilayah Israel dan Palestina.
"Kaum muda yang saya temui di Gaza hanya mengharapkan perdamaian dan kesempatan untuk hidup produktif," ujar Ursula, Selasa (21/1).
BACA JUGA: Israel Halangi 700 Umat Kristen Gaza Natalan di Kota Kelahiran Yesus
Dia mengungkapkan, saat ini tingkat pengangguran di Gaza sudah mencapai angka 45 persen. Kaum muda mencakup 60 persen dari total pengangguran.
Urusla juga menyoroti kondisi yang menyebabkan 46 persen penduduk wilayah itu hidup di bawah garis kemiskinan. "Dan ketahanan pangan 60 persen rumah tangga terganggu, papar dia.
BACA JUGA: Warga Muslim Ikut Memeriahkan Perayaan Natal di Gaza
Dia mengakui, perbaikan yang dilakukan Israel dalam memudahkan pergerakan orang dan barang berdampak positif bagi warga Gaza. Namun, masih banyak hal yang harus dilakukan, terutama terkait pasokan dan peralatan medis. Di Tepi Barat dan Gaza, setengah dari populasi atau sekitar 2,4 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Mengangkat kekhawatiran tentang penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh Israel dan pemanfaatan anak-anak oleh Hamas, Ursula mengatakan bahwa sejak Maret 2018, lebih dari 210 warga Palestina tewas dan 8.000 lainnya ditembak menggunakan peluru tajam saat berunjuk rasa di Gaza.
BACA JUGA: Indonesia Kecam Serangan Israel yang Menewaskan Warga Sipil Gaza
Lebih lanjut Mueller menuturkan fasilitas-fasilitas medis sudah sangat kewalahan. Lebih dari 1.200 orang membutuhkan rekonstruksi anggota tubuh dan 270 anggota staf Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan mengalami cedera di wilayah itu. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil