jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah RI mengapresiasi gencatan senjata antara Israel dengan milisi Palestina, Jihad Islam. Langkah tersebut diharapkan mengakhiri ketegangan di Gaza yang meningkat tajam pekan ini.
"Hal ini juga diharapkan dapat menghentikan penyerangan terhadap warga sipil yang tidak bisa dibenarkan atas dasar apapun," tutur Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah melalui pesan singkat kepada ANTARA, Minggu (17/11).
BACA JUGA: Intel Yordania Selamatkan Diplomat Israel dari Serangan Teroris
Israel dan Palestina telah menyepakati gencatan senjata pada Kamis (14/11) setelah dua hari serangan roket secara berturut-turut diarahkan ke Jalur Gaza.
Konflik sendiri berawal ketika Israel menyerang distrik Shujaiya, Jalur Gaza, Selasa (12/11). Serangan itu menewaskan pemimpin kelompok militan Jihad Islam, Baha Abu Al-Ata dan istrinya pada Selasa dini hari.
BACA JUGA: Israel Kembali Berulah di Yerusalem, Warga Palestina Geram
Indonesia sedari awal telah mengecam serangan Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan sedikitnya 34 warga sipil dan pimpinan Jihad Islam tersebut.
"Indonesia juga menyerukan kepada semua pihak untuk melakukan deeskalasi," kata Faizasyah.
BACA JUGA: Tentara Israel Kembali Tangkap Anggota Parlemen Palestina
Serangan dua hari beruntun itu merupakan konflik terbaru Israel dan kelompok militan Palestina di Jalur Gaza setelah berperang selama tiga kali sejak 2008.
Kendati demikian, serangan itu juga terjadi di tengah kondisi politik Israel yang sedang sensitif dengan tidak adanya pemerintahan baru akibat kebuntuan pada saat pembentukannya, pasca-pemilihan beberapa bulan sebelumnya. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil