PBNU: Jangan Lagi Ada Narasi Adu Domba yang Mengancam Persatuan Bangsa

Minggu, 14 Juli 2019 – 11:11 WIB
Pertemuan Jokowi dan Prabowo, Sabtu (13/7). Foto: Dery Ridwansyah/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan, pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan mantan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto merupakan momen penting, bersejarah, dan indah.

Menurut Helmy, ‎momen yang dinantikan dan didambakan oleh segenap bangsa Indonesia pada akhirnya tiba juga. Akhirnya Jokowi dan Prabowo menunjukkan kelas kenegarawanannya.

BACA JUGA: Makna Lukisan di Belakang Jokowi - Prabowo Hingga Pesan Tersirat dari Naik MRT dan Makan Sate

“Keduanya sepakat bahwa kepentingan nasional lebih diutamakan di atas segalanya demi membangun bangsa yang lebih maju dan berperadaban,” ujar Helmy kepada JawaPos.com, Sabtu (13/7).

BACA JUGA: Makna Lukisan di Belakang Jokowi - Prabowo Hingga Pesan Tersirat dari Naik MRT dan Makan Sate

BACA JUGA: Persaudaraan Alumni 212: Selamat Tinggal, Prabowo Subianto

Helmy menuturkan, pertemuan antara dua tokoh ini menjadi investasi besar bagi tumbuh kembangnya iklim demokrasi yang matang. Ini sangat penting dan menggembirakan semua pihak. Karena Jokowi maupun Prabowo telah memberikan pembelajaran besar bagi pendewasaan politik di Indonesia.

“Keduanya akan dicatat oleh sejarah republik ini telah menyumbangkan investasi yang besar bagi proses pematangan demokrasi. Jalan cerah menuju Indonesia yang berdaulat, makmur, demokratis dan berkeadilan,” katanya.

BACA JUGA: Golkar Mau Usung Penerus Visi Jokowi untuk Pilpres 2024

BACA JUGA: Persaudaraan Alumni 212: Selamat Tinggal, Prabowo Subianto

‎Saat ini semua pihak sepakat untuk bersama-sama menghentikan segala prasangka buruk. Sehingga memaknai peristiwa bertemunya dua tokoh ini sebagai ajang pembelajaran dan pendewasaan bagi bangsa dan negara.

“Momentum ini mari kita jadikan sebagai wahana penyatuan kembali persatuan dan kesatuan bangsa,” tuturnya.

PBNU juga mengimbau ‎semua pihak jangan menciptakan konten dan narasi yang cenderung memecah belah bangsa. "Mari hentikan narasi-narasi itu. Jangan ada lagi narasi dan opini yang cenderung mengarah pada adu domba yang mengancam persatuan dan mengoyak rasa kemanusiaan dalam berbangsa dan bernegara," pesan Helmy. (jpc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanung : Jokowi Cocok Perankan Tokoh Darsam di Bumi Manusia  


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler