PBNU Sudah Ingatkan Sri Mulyani soal Beban Rakyat, Semoga Ibu Tidak Lupa

Senin, 18 Mei 2020 – 04:14 WIB
KH Said Aqil Siradj. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengungkapkan sempat mendatangi kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Menurut Said Aqil, pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas kenaikan iuran premi BPJS Kesehatan.

BACA JUGA: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Masyarakat Makin Tidak Percaya Pemerintah

Pertemuan itu sendiri dilakukan sebelum kebijakan pemerintah menaikkan iuran asuransi plat merah tersebut.

“Kami PBNU, walaupun tidak dipublikasikan, saya, sekjen dan beberapa orang sudah menemui menteri Bu Sri (Mulyani), Ibu Menteri Keuangan di rumahnya ketika pertama waktu akan naik (waktu pertama BPJS akan naik),” ujar Said Aqil kepada wartawan, Minggu (17/5).

BACA JUGA: KSPI: Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Membebani Rakyat

Dalam pertemuan tersebut, Said Aqil meminta Sri Mulyani untuk tidak menaikkan tarif kelas III BPJS Kesehatan.

Pasalnya, hal itu dinilai berat bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah.

BACA JUGA: Lautan Manusia Tumpah Ruah di Pasar Anyar Bogor, Apa Kabar Corona?

“Kami menyampaikan, yang kelas III enggak usah naiklah, bu. Bagaimanapun kalau sudah dinaikan naik Rp25 ribu saja menjadi Rp40 ribu sekian atau Rp50 ribu itu kalau cuma satu orang,” katanya.

“Kalau orangnya miskin‎ anaknya dua berarti empat. Dia istrinya dan anaknya dua berarti iurannya sudah sekian,” jelasnya.

Said Aqil menegaskan kepada Sri Mulyani untuk mengingat kembali pada pertemuan tersebut dan meminta tidak menaikkan iuran BPJS.

“Kami sudah menyampaikan walaupun enggak dipublikasikan. Saya, sekjen, bendahara, ketemu Bu Sri di rumahnya, di rumah dinasnya,” tandasnya. (rmol)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler