PDAM Ungkap Penyebab Gangguan Suplai Air

Kamis, 19 September 2013 – 07:08 WIB

jpnn.com - BOGOR – Direksi PDAM Tirta Pakuan, merasa perlu mengklarifikasi dan meluruskan sejumlah kabar yagn menerpa perusahaan pelat merah ini. Kemarin, Direktur Umum (Dirum) PDAM Tirta Pakuan, Untung Kurniadi didampingi Kabag Humas Hendra Kurniawan berkunjung ke Redaksi Radar Bogor (Group JPNN).

Dirum menjelaskan proses pelayanan suplai air PDAM yang terganggu pada Sabtu(14/9) hingga Minggu (15/9) September. Sebelum suplai air terganggu, PDAM sudah melakukan pemberitahuan mengenai adanya gangguan teknis pada pelayanan PDAM itu karena, ada pekerjaan  penyambungan pipa dari Water Treatment Plant (WTP) Dekeng II ke Contac Basin dan dari Contac Basin ke Pipa Paket II

BACA JUGA: Menhub Desak Mobil Murah Dipasarkan di Daerah

“Sehingga tidak benar jika masalah ini, dikait-kaitkan dengan momen Pemilihan Walikota (Pilwakot) yang kebetulan persis bertepatan,” katanya kepada Radar Bogor, kemarin.

Selain itu, masalah pekerjaan teknis penyambungan pipa, juga sudah direncanakan berdasarkan kontrak kerjasama yang dibiayai oleh bank dunia.

BACA JUGA: Kota Bogor Siaga Satu

Kontrak tersebut juga berjalan di atas dasar hukum, sehingga tidak serta-merta dihentikan tiba-tiba, justru jika dihentikan maka akan berefek ganda. Hanya saja pengerjaan itu bertepatan dengan pelaksanaan Pencoblosan Pilwalkot.

Penyambungan pipa dari Water Treatment Plant (WTP) Dekeng II ke Contac Basin dan dari Contac Basin ke Pipa Paket II itu juga untuk perbaikan pelayanan sehingga suplai air di Kota Bogro semakin melilmpah.

BACA JUGA: Perketat Peredaran Miras di Minimarket

Dia menegaskan, mengenai kekosongan Direktur Utama (Dirut) PDAM, tidak akan berpengaruh pada pelayanan PDAM terhadap para konsumen, karena semua bagian sudah mempunyai desk kerja masing-masing.

“Semuanya berjalan sesuai dengan jalurnya, bagian umum pada bagiannya, begitupun sebaliknya, bagian teknik di bagiannya,” tukasnya.

Mengenai keruhnya air, dia menuturkan, itu merupakan hal yang wajar, karena kejadian seperti itu kerap terjadi ketika terjadi penyambungan pipa baru, juga ditambah kondisi cuaca ekstrem saat itu.    ”Keruhnya air tidak saja karena pada proses penyambungan pipa, justru cuaca ekstrem akan menambah tingkat kekeruhan air, dengan mematikan suplai air dimaksudkan untuk mengurai kekeruhan,” jelasnya.

Untung juga menyinggung soal laporan LBH Sugeng Teguh Santoso mengenai dirinya. Dia sangat menyayangkan tuduhan yang menggiring seolah dirinya sudah menjadi tersangka.

Menurutnya, laporan yang diajukan itu selama ini tidak berdasar. Namun dia mengakui, jika memang benar dia diperiksa sebagai saksi, namun bukan berarti dia sebagai tersangka, karena jangan sampai dia juga merupakan salah satu pihak yang ditipu.

“Semua prosedur telah saya lakukan, mengenai sertfikat dan ijazah itu saya dapatkan dari berbagai pelatihan dan diklat, sehingga saya rasa dalam laporan tersebut akan berakhir sia-sia,” terangnya.

Dia juga menginginkan adanya, pengujian informasi yang tepat, sehingga tidak membuat seseorang yang diberitakan merasa terzolimi. “Jika memang PDAM melanggar hukum, apa kesalahannya, melanggar peraturan walikota yang mana atau Peraturan daerah yang mana ataupun Undang-undang yang mana. Sehingga, semua tuduhan itu harus jelas,” pungkasnya.(rp3/c)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Protes Mobil Murah, Jokowi Surati Wapres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler