PDIP Ajak Para Tokoh untuk Menggelorakan dan Mempraktikkan Nilai - Nilai Pancasila

Selasa, 28 Mei 2019 – 16:10 WIB
Tampak para tokoh dan aktivis seperti Ahmada Basarah, Kiai Marsudi Syuhud dan Restu Hapsari dalam acara Lingkar Dialog Pancasila di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (27/5). Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai yang berideologi Pancasila kembali mengajak para tokoh untuk menggelorakan dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila. Salah satu kegiatan untuk menggelorakan nilai-nilai Pancasila adalah penyelenggaraan Lingkar Dialog Pancasila dengan tema ‘’Masa Depan Pancasila: Prospek dan Ancaman’’ di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2019).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut hari lahir Pancasila pada 1 Juni mendatang. Dalam acara ini, hadir sejumlah tokoh yakni perwakila dari PB Nahdlatul Ulama, PP Muhammadiyah, Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia, Perwakilan Umat Budha Indonesia (WALUBI), Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia (MATAKIN), dan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI).

BACA JUGA: Golkar Saja Minta 5 Kursi Menteri, Bagaimana dengan PDIP?

BACA JUGA: Jokowi Diminta Ambil Langkah Besar Peningkatan Kualitas SDM

Politikus PDIP Ahmad Basarah dalam sambutannya mengatakan peringatan hari lahir Pancasila menuntut warga negara Indonesia untuk selalu menggelorakan semangat mempraktikkan nilai-nilai Pancasila.

BACA JUGA: PDIP Yakin Pemesan Pembunuh Bayaran untuk 4 Tokoh Nasional Punya Modal Besar

Menurut Basarah, pada bulan Juni lahir ideologi bangsa yaitu Pancasila. Selain itu, banyak sekali pemimpin negara ini yang lahir di bulan Juni, di antaranya Bung Karno, BJ Habibie, sampai Presiden Joko Widodo.

“Oleh karena itu, sudah seharusnya kita selalu menggelorakan semangat mempraktikkan nilai-nilai Pancasila,’’ ungkapnya.

BACA JUGA: Golkar Sudah Usulkan Menteri, PDI Perjuangan Kapan?

Lebih lanjut, Basarah yang juga Wakil Ketua MPR RI tersebut mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia harus berbangga hati memiliki Presiden Joko Widodo yang berani dengan tegas mengeluarkan Keppres tentang hari lahirnya Pancasila 1 Juni pada tahun 2016.

“Bersyukurlah kita punya Presiden yang berani dengan yakin menetapkan hari lahirnya Pancasila,” tegas Basarah.

Sementara itu, Sekretaris Balitbang Pusat PDI Perjuangan, Restu Hapsari menekankan perlunya mendengarkan secara langsung masukan-masukan dari tokoh agama, ormas mahasiswa, para penggiat masyarakat sipil untuk bersama-sama memberikan gagasan dan solusi bersama PDIP tentang penguatan nilai-nilai Pancasila di masyarakat.

“Peringatan 1 Juni bukan sekadar peringatan seremonial semata tetapi harus bisa kita membumikan kembali ideologi Pancasila karena saat ini banyak sekali ancaman terhadap ideologi Pancasila ini,” ungkap Restu.

Sedangkan Kiai Marsudi Syuhud dari PBNU menyampaikan Pancasila yang digali oleh Bung Karno dari budaya Indonesia harus selalu dikedepankan dalam praktik kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. "Pancasila harus hidup dalam keseharian kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, hadir pula perwakilan penggiat masyarakat sipil seperti The Wahid Foundation, Ma'arif Institute, ICRP (International Conference on Religious and Peace), Komunitas Bela Indonesia, Setara Institute, Para Syndicate Institute, ANBTI (Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, The Mega Institute, Vox Point Indonesia, serta sayap PDIP yaitu TMP (Taruna Merah Putih), REPDEM (Relawan Perjuangan untuk Demokrasi), BAMUSI (Baitul Muslimin Indonesia), GANTI (Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia) dan BMI (Banteng Muda Indonesia).

PDIP juga akan mengundang perwakilan beberapa BEM Universitas se-Jakarta dan ormas kemahasiswaan seperti HMI, GMNI, PMKRI, GMKI, PMII, IMM, HIKMAHBUDHI, KMHDI dan LMND.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahmad Basarah Pamer Tokoh Silat NU Kader Baru PDI Perjuangan


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler