PDIP Ajak Partai Lain Lakukan Pendidikan Politik

Jumat, 02 September 2016 – 23:33 WIB
Komarudin Watubun di Wisma Kinasih, Depok. Foto; Charlie Lopulua/Indopos

jpnn.com - JAKARTA - Pelaksanaan Sekolah Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan gelombang pertama yang diselenggarakan pada 30 Agustus-3 September 2016 memasuki babak akhir.

Agenda itu digelar untuk para calon kepala daerah yang akan ikut bertarung pada Pilkada 2017.

BACA JUGA: Survei: Selisih Elektabilitas Ahok dengan Yusril Tak Sampai Lima Persen

“Ini hari keempat. Semua peserta yang terdiri dari calon bupati, wakil bupati, calon wali kota dan calon gubernur dari masih on the track”, ujar Komarudin Watubun selaku kepala sekolah di Wisma Kinasih-Depok, Jumat, (2/9).

Apakah pelaksanaan sekolah yang hanya satu minggu bisa efektif? Komarudin menjelaskan, melakukan kaderisasi selama satu minggu memang belum tentu mampu mengubah perilaku.

BACA JUGA: Petinggi FPI Kritik Ahok, Pedeeeeess Bangeeeeetttt

Sebab, pada dasarnya ada banyak variabel yang menyertai dalam perubahan perilaku seseorang atau calon kepala daerah. Namun, kata Komarudin, melalui sekolah ini, PDI Perjuangan ingin mencapai beberapa hal.

“Pertama, ini adalah amanat UU, bahwa partai politik diwajibkan untuk melakukan pendidikan politik. Kedua, sebagai partai ideologi, PDIP berkewajiban menyadarkan para kepala daerah bahwa mereka adalah para pelayan rakyat,” ujarnya.

BACA JUGA: Segera!!! Ahok Vs Yusril di Sindang MK

“Mereka wajib memberikan pelayanan yang terbaik terhadap bosnya yang dalam hal ini adalah rakyat di wilayah mereka. Semua program yang disusun harus berorientasi pada rakyat,” imbuhnya.

Komarudin menambahkan, sebagai pelaksanaan UU, dirinya berharap partai lain juga melakukan hal yang sama. Yakni mencerdaskan para kepala daerah tentang visi kebangsaan. 

“Partai itu kan berfungsi  mewakili ekspresi politik, membangun kompetisi kepemiluan dan dialog politik, mewakili agregasi dan artikulasi kepentingan sosial, menyampaikan sosialisasi politik, dan mempersiapkan pemilihan kepemimpinan dan tata kelola. Jika semua partai melakukan sekolah seperti ini, maka mereka telah menerapkan manajemen kepartaian yang ideal,” ujar Komar.

Jika partai lain juga melakukan hal yang sama, maka akan didapat kader-kader yang berkualitas yang bisa memberikan kontribusi kepada negara ini. Harus diakui, sambung Komarudin, banyak kader yang telah dibina oleh PDIP dengan berbagai macam gemblengan ‘disabotase’ oleh partai lain.

“Bernafsunya partai tetentu yang mengusung Jokowi maju kembali pada pemilu 2019 menjadi indikasi terhadap kualitas kader PDI Perjuangan. Seandainya partai lain bisa melakukan kaderisasi, maka kompetisinya akan lebih sehat,” tegas pria yang juga menjadi anggota DPR RI Komisi II ini.  (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Beri Sinyal Dukung Ferry-Septi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler