jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan tak henti-hentinya mengkritik Menteri BUMN Rini Soemarno terkait kebijakan penyertaan modal negara (PMN) yang sempat diusulkan dalam RAPBN 2016 lalu. Kebijakan itu dianggap sebagai indikator yang pas untuk menilai kualitas Rini sebagai menteri.
"Pembiayaan negara yang begitu besar seharusnya tidak jadi beban pemerintah," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pereira dalam diskusi bertajuk "Reshuffle Datang, Parpol Tegang" di Cikini, Jakarta, Sabtu (7/11).
BACA JUGA: Legislator Kepri Ingatkan Masyarakat Tak Terpengaruh Paham ISIS
Menurutnya, anggaran puluhan triliun hanya untuk menambah modal BUMN adalah pemborosan. Apalagi disaat bersamaan banyak anggota masyarakat yang kesulitan akibat melemahnya perekonomian nasional.
Hal ini lah yang menjadi alasan utama fraksi-fraksi di DPR menolak PMN masuk ke dalam APBN 2016. Dia pun berharap Presiden Joko Widodo menjadikan aspirasi legislatif itu sebagai pertimbangan ketika merombak kabinet nanti.
BACA JUGA: Waduh.. KPU Tunda Cetak Surat Suara, Kenapa Nih?
"DPR sudah beri sinyal. Alangkah beresiko ketika suatu kementerian dipimpin menteri yang sudah memiliki otoritas pembiayaan negara tinggi dan dia sendiri yang mengaturnya," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Nah Lho.. Pilkada Serentak Dinilai Gagal Sejak Awal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Harus Lakukan Ini agar Pilkada Serentak Aman
Redaktur : Tim Redaksi