PDIP Bukan Partai Elite, Hasto Ajak Sesama Kader Terus Dekati Rakyat

Selasa, 10 Desember 2019 – 10:55 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Nabil Haroen alias Gus Nabil (tengah) saat menghadiri Konsolidasi Internal DPC PDIP Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (9/12). Foto: Humas DPP PDIP

jpnn.com, BOJONEGORO - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melaksanakan safari politik di Jawa Timur (Jatim) selama dua hari pada 8-9 Desember 2019. Tujuannya adalah memanaskan mesin politik PDIP dalam menghadapi Pilkada Serentak 2020.

Sebagaimana siaran pers DPP PDIP, pada Minggu (8/12) Hasto menemui kader-kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu di Surabaya dan Jember. Sehari kemudian (9/12), politikus asal Yogyakarta itu menghadiri konsolidasi  internal kader-kader PDIP di Tuban dan Bojonegoro.

BACA JUGA: Ingat, Kader NU di PDIP Tak Boleh Bikin Malu

Jember adalah wilayah di sisi timur Jatim, sedangkan Bojonegoro berada di bagian barat. Hasto menyangka Bojonegoro dekat dengan Jember.

“Saya salah membaca peta,” kata Hasto berkelakar saat tiba di Bojonegoro untuk menghadiri rapat konsolidasi internal DPC PDIP setempat.

BACA JUGA: Yakinlah, PDIP Tak Akan Usung Eks Napi Korupsi di Pilkada 2020

Hasto mengunjungi Bojonegoro setelah sebelumnya menghadiri rapat konsolidasi internal DPC PDIP Kabupaten Tuban. Di Tuban, Hasto dalam sambutannya menyatakan bahwa kader-kader PDIP harus terus turun ke tengah-tengah rakyat.

"PDIP bukan partai elite. PDIP besar karena rakyat. Jadi kata kuncinya harus turun, turun, turun, temui rakyat. Kalo elite PDIP tidak turun tak pantas disebut kader," katanya.

Terkait persiapan menghadapi Pilkada Serentak 2020, Hasto mengingatkan kader-kader PDIP untuk bergotong royong. Sebab, memenangi pilkada merupakan kerja kolektif.

“Setiap pilkada mana pun, kandidat dan kader bergerak karena gotong royong bukan karena diberi upah atau janji. Tak ada orang yang hebat, pilkada itu kerja kolektif," jelas Hasto.

Sementara soal figur yang akan diusung, Hasto memastikan PDIP akan menyerap aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, PDIP membuka ruang bagi putra putri terbaik bangsa untuk menjadi kontestan melalui partai pemenang Pemilu 2019 tersebut.

"PDIP mendengarkan aspirasi rakyat sehingga calon yang diusung perpaduan internal dan eksternal partai. Itu menjadi pola," jelas Hasto.(ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler