PDIP Cari Figur Setia

Rabu, 25 Januari 2012 – 09:35 WIB

JAKARTA - Tidak seperti Partai Golkar dan PKS yang sudah melakukan survei untuk menakar tingkat popularitas para kandidat calon gubernur Sumut yang namanya mulai bermunculan, PDI Perjuangan masih tenag-tenang saja. Para petinggi PDIP masih dalam taraf membaca dinamika yang muncul menjelang pilgub Sumut 2013.

Salah seorang petinggi PDIP, Ganjar Pranowo mengatakan, partainya tidak mau gegabah dalam membuat keputusan siapa yang akan dicalonkan. "Kita tak mau gegabah. Kita sudah kerja, namun masih sebatas penjajakan saja, melihat situasi," ujar Ganjar kepada JPNN.

Wakil Ketua Komisi II DPR itu menjelaskan, pengalaman-pengalaman PDIP dalam menghadapi pilgub di sejumlah daerah, akan menjadi pelajaran penting untuk menghadapi pilgub Sumut.

"Berdasarkan pengalaman, kita hitung cermat bagaimana untuk Sumut ini," cetusnya.

Ganjar mengatakan, dalam sejumlah kasus PDIP merasa ditinggalkan oleh gubernur, yang dulunya maju lewat perahu PDIP. "Berdasarkan pengalaman, bukan masyarakat yang menikmati, tapi dinikmati individu-individu sendiri, lupa masyarakat. Untuk Sumut, siapa pun nanti yang dimajukan PDIP, jika terpilih harus bekerja untuk rakyat Sumut, bukan untuk dinikmati sendiri," beber Ganjar sembari tertawa. Hanya saja, dia tidak menyebut siapa nama gubernur yang meninggalkan partai banteng mulut putih itu.

Sekedar diketahui, Gamawan Fauzi saat maju dalam pilgub Sumbar dan akhirnya menang, maju lewat perahu PDIP. Namun belakangan, Gamawan malah menjadi salah satu deklarator pencalonan pasangan SBY-Boediono saat pilpres 2009. Begitu pun, Bibit Waluyo maju di pilgub Jawa Tengah lewat PDIP. Belakangan, tersiar isu mantan petinggi militer itu mulai menjaga jarak dengan PDIP.

Satu lagu Sinyo Sarundajang, gubernur Sulut. Mantan Irjen Kemendagri itu pertama kali maju sebagai cagub lewat usungan PDIP. Belakangan, masuk ke gerbong Partai Demokrat.

Tidak ingin kasus-kasus seperti itu terulang, Ganjar mengatakan, PDIP tetap berupaya mencari sosok yang secara ideologis punya kedekatan dengan PDIP. "Faktor ideologis tetap akan menjadi ukuran," tegasnya.

Namun, jika pada akhirnya harus mengajukan figur lain, maka nantinya PDIP akan membangun komitmen-komitmen lebih awal. "Tak bisa kita biarkan begitu saja. Track record-nya juga harus jelas," imbuhnya.

Karena masih dalam taraf membaca situasi, Ganjar mengaku belum ada nama yang dipersiapkan PDIP. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP-PKS Ngotot Sistem Tertutup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler