PDIP dan Ganjar Disebut Utang Budi kepada Jokowi, Ini Sebabnya

Minggu, 22 Januari 2023 – 20:45 WIB
Kepuasan publik pada kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdampak positif kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepuasan publik pada kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdampak positif kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

Hal itu ditunjukkan oleh hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode Januari 2023.

BACA JUGA: Konon Hanya 5,7 Persen Responden Tidak Puas dengan Kinerja Jokowi

LSI menyebut perolehan suara PDIP terdongkrak daripada partai-partai lainnya.

LSI menyebutkan sebanyak 76,2 persen responden puas dengan kinerja Presiden Jokowi. 

BACA JUGA: Survei Terbaru LSI soal Kepuasan terhadap Kinerja Presiden Jokowi, Cukup Signifikan!

Jumlah yang kurang puas dan tidak puas sebesar 20,5 persen, sedangkan yang tidak menjawab 3,3 persen.

"Yang menarik memang kalau dikaitkan dengan tingkat kepuasan terhadap Presiden, maka ada kaitan dengan dukungan partai," ucap Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam paparannya saat rilis survei bertajuk "Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini" secara virtual, Minggu (22/1). 

BACA JUGA: Jokowi Diyakini Mampu Membentengi Indonesia dari Resesi

Dia menyebut masyarakat puas dengan kinerja presiden cenderung memilih PDIP. 

"Itu ada 26 persen, lebih banyak, diikuti oleh Gerindra," imbuhnya.

Kemudian, 76,2 persen responden puas dengan kinerja Presiden Jokowi, sebanyak 26,3 persen di antaranya bakal memilih PDIP. 

Djayadi menyebut sebanyak 11,4 persen memilih Gerindra, Demokrat 7,3 persen, Golkar, 6,2 persen, Perindo 6 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5,3 persen.

Demikian juga dengan Ganjar Pranowo, karena sebagian besar responden puas dengan kinerja Presiden Jokowi bakal memilih Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ini pada pemilihan presiden (pilpres) kelak. 

"Yang puas dengan presiden itu lebih banyak yang mendukung Ganjar Pranowo, 35 persen. Baru setelah itu Prabowo Subianto, lalu diikuti Anies Baswedan," ungkap Djayadi.

Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Usni Hasanudin, mengatakan hal itu lumrah terjadi. 

Sebab, figur Jokowi tidak bisa dilepaskan dengan PDIP.

"Nah, PDIP bisa dibilang 'berutang budi' terhadap Jokowi karena publik cenderung memilih karena menimbang kinerja pemerintah bukan faktor lain," katanya saat dihubungi di Jakarta, Minggu (22/1).

Usni juga memaklumi jika tren serupa dinikmati Ganjar. 

Menurutnya, keduanya memiliki kedekatan bahkan Ganjar sempat dikaitkan dengan ciri-ciri calon presiden (capres) yang direkomendasikan Jokowi selain sama-sama kader PDIP.

"Kuatnya asosiasi Ganjar dengan Jokowi ini memengaruhi persepsi publik. Oleh karena itu, baiknya kinerja pemerintah bakal memberikan efek positif terhadap Ganjar," pungkas Usni. (mcr10/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PDIP   Jokowi   Ganjar   Lsi   Ganjar Pranowo   Gerindra  

Terpopuler