PDIP dan NU Dianggap jadi Penentu Keunggulan Arif-Rista di Pilkada Kebumen

Kamis, 10 Desember 2020 – 11:36 WIB
Ilustrasi Pilkada 2020. Grafis: Sultan Amanda Syahidatullah

jpnn.com, KEBUMEN - Duet Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih memenangi Pilkada Kabupaten Kebumen 2020 dengan perolehan suara lebih dari 60 persen.

Itu memang belum final lantaran penghitungan sesungguhnya di KPU alias real count belum selesai.

BACA JUGA: Eri Cahyadi-Armuji Menanggapi Hasil Hitung Cepat Pilkada Surabaya 2020

Hingga Kamis (10/12) pagi, setelah 50,17 persen suara masuk, Arif-Rista telah mengantongi 61,2 persen, sementara lawannya yakni kolom kosong, 38,8 persen.

Meski di pekan terakhir sempat muncul gerakan gerakan yang berupaya menggalang dukungan untuk kolom kosong, tetapi pasangan Arif-Rista tetap menang di hampir semua kecamatan di Kabupaten Kebumen.

BACA JUGA: PDIP Langsung Keluarkan Perintah Khusus untuk Bobby dan Gibran

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Nahdlatul Ulama (NU) disebut-sebut menjadi faktor penentu kemenangan pasangan Arif-Rista.

"PDIP sejak awal pencalonan Arif-Rista terlihat paling depan dalam upaya sosialisasi ke masyarakat maupun konsolidasi di internal partainya. Sementara NU dalam konteks ini PCNU Kabupaten Kebumen melalui tokoh sentral dan kader penggeraknya menjadi instrumen yang efektif di basis-basis kultural NU di hampir semua desa,” kata akademisi STIE Putra Bangsa, Muhammad Baihaqi, Kamis (10/12).

BACA JUGA: Lihat di Sini Real Count 9 Pilgub Hingga Kamis Pagi, Bagaimana Nasib Jago Anda?

Baihaqi menjelaskan, meskipun semua partai di Kebumen memang memberikan dukungan kepada pasangan Arif-Rista, tetapi di lapangan baik itu yang terlihat melalui alat peraga kampanye (APK), sosialisasi di sosial media, dan juga diskursus di masyarakat, yang paling terlihat adalah gerakan politik PDIP.

“Bukan berarti menafikan kerja-kerja politik partai lain pengusung pasangan Arif-Rista, tetapi memang publik secara umum melihat PDIP yang berjibaku memenangkannya,” ujarnya.

Sementara PCNU Kabupaten kebumen, meskipun secara formal tidak terlibat dalam politik praktis, tetapi faktor bahwa Arif merupakan Bendahara Umum PCNU telah menjadi motivasi dan semangat tokoh sentral NU dan kader penggerak untuk menjaga muruah dan martabat kader NU yang dipercaya menjadi calon bupati Kebumen.

Baihaqi kemudian menguraikan analisa mengenai PDIP dan NU menjadi faktor dominan dalam kemenangan Arif-Rista di Pilkada Kebumen 2020.

Pertama dari sisi tingkat pengenalan pasangan Arif-Rista di masyarakat Kebumen, yang hingga mendekati waktu pemungutan suara angkanya di kisaran 80 persen.

“Di sinilah faktor PDIP dan NU menjadi penentu dominan. PDIP yang dikenal solid dan punya pemilih loyal dan militan bisa meminimalisir variabel ketidaksukaan sehingga mereka yang mengenal Arif-Rista juga memberikan pilihan kepadanya. Demikian juga NU, yang cukup dengan mensosialisasikan bahwa Arif adalah kader NU maka menguatkan sentiman masyarakat di basis kultural NU yang merata di desa-desa,” kata Baihaqi.

Dia menambahkan. PDIP dan NU memang organisasi yang punya kaki hingga tingkat ranting.

Sehingga sosialisasi dan gerakan untuk bisa memengaruhi pemilih bisa efektif.

"Meskipun Arif-Rista didukung semua partai, termasuk di dalamnya ada partai-partai berbasis keislaman, tetapi secara politik yang paling terasosiasi adalah PDIP. Nah, di sinilah NU hadir dan memberikan warna yang bisa merepresentasikan kepentingan politik mayoritas pemilih di Kebumen,” katanya. (*/adk/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler