PDIP dan Partai Kongres India Melawan Politik Identitas

Minggu, 18 Maret 2018 – 23:47 WIB
Perwakilan PDI Perjuangan Charles Honoris dan Irine Yusiana Roba bersama mantan Presiden INC Sonia Gandhi dan mantan Perdana Menteri India Manmohan Singh, di Stadion Indira Gandhi, New Delhi, Minggu (18/3). Foto: Ist

jpnn.com, NEW DELHI - PDI Perjuangan dan Partai Kongres India (INC) sepakat melawan politik identitas. Tren politik identitas belakangan semakin meningkat di negara masing-masing.

“Kami sepakat bahwa politik yang sehat adalah adu gagasan, adu program untuk kesejahteraan rakyat bukan memainkan sentimen SARA yang justru akan menghancurkan persatuan rakyat," kata politikus PDI Perjuangan Charles Honoris, Minggu (18/3).

BACA JUGA: Kang Hasan Andalkan Program Pemilikan Rumah DP 1 Persen

Hal itu merupakan salah satu poin kesepakatan pertemuan bilateral antara perwakilan PDI Perjuangan Charles dan Irine Yusiana Roba bersama mantan Presiden INC Sonia Gandhi dan mantan Perdana Menteri India Manmohan Singh, di Stadion Indira Gandhi, New Delhi, Minggu (18/3).

Dalam pertemuan tersebut, Charles juga menyampaikan salam hangat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Sonia.

BACA JUGA: Mbak Puan Ungkap Kriteria Bakal Cawapres Pendamping Jokowi

Kepemimpinan Sonia di INC selama 19 tahun mengingatkan kepemimpinan Megawati yang kuat di PDI Perjuangan.

“Keduanya merupakan perempuan hebat yang teguh memegang prinsip demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat di masing-masing negara,” kata anggota Komisi I DPR itu.

BACA JUGA: Panen Raya di Merauke, JWW Bakal Bangun Gudang demi Petani

Sonia juga menekankan pentingnya menjalankan politik yang inklusif dan mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

“INC dan PDI Perjuangan adalah contoh partai terbuka yang terus menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme dan kebijakan yang berkeadilan sosial,” kata Sonia.

Pertemuan juga diwarnai nostalgia hubungan baik Indonesia dan India sejak era Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Jawaharlal Nehru. Utamanya saat kedua bapak bangsa tersebut sama-sama menggagas Gerakan Non-Blok lewat KTT Asia Afrika di Bandung pada 1955.

“Persahabatan dan kiprah kedua pemimpin besar Asia itu terus merekatkan hubungan kita para penerus cita-cita perjuangan mereka,” kata Charles.

Irine yang juga merupakan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR menambahkan, sejak zaman Bung Karno dan Nehru, kebijakan luar negeri INC dan PDI Perjuangan memiliki banyak kesamaan.

“Salah satunya adalah terus menentang segala bentuk neokolonialisme dan imperialisme yang ada di atas muka bumi ini,” kata Irine mencontohkan penjajahan atas bangsa Palestina adalah yang sama-sama ditentang.

Dalam kesempatan itu, Charles dan Irine juga tak lupa menyampaikan selamat atas kepengurusan baru INC yang kini dipimpin oleh Rahul Gandhi. Perwakilan dua partai nasionalis dari kedua negara itu pun saling bertukar kenang-kenangan.

Khusus dari PDI Perjuangan, Irine menyerahkan buku berjudul ‘Indonesia Underwater’ kepada Sonia. Buku terbitan DPP PDI Perjuangan itu menggambarkan keindahan bawah laut Indonesia yang mempesona. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Sebut Sawelas Asih Hasanah Paling Mak Jleb!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler