PDIP Harus Berkoalisi Dengan Empat Partai Oposisi

Minggu, 13 April 2014 – 08:56 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kemenangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pemilihan umum legislatif (Pileg) 2014 berdasarkan hasil hitung cepat, menjadikan partai bergambar banteng tersebut sebagai salah satu pimpinan koalisi.

Pengamat politik dari Indobarometer M. Qodari mengatakan bahwa setidaknya PDIP kini harus berkoalisi dengan empat partai yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Partai Golkar.

BACA JUGA: KPK Bakal Tuntut Anas Lebih Berat

Koalisi lima partai tersebut perlu dilakukan untuk memuluskan jalan bagi calon presiden (capres) dari PDIP Joko Widodo alias Jokowi untuk menang dalam Pilpres.

Dari keempat partai tersebut, Qodari menyebut bahwa PKB dan PAN merupakan dua partai yang penting untuk dijadikan koalisi bagi PDIP. Alasannya, PKB dan PAN punya basis massa besar yang berasal dari Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

BACA JUGA: BPJS Tanggung Biaya Perawatan Caleg Stres

"Hal ini tidak lepas dari pemahaman masyarakat bahwa di belakang PAN itu ada Muhammadiyah dan di belakang PKB ada NU," kata Qodari di dalam acara diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat (Jakpus) kemarin (12/4).

Selain itu, Qodari menuturkan bahwa dalam hal pembentukan kabinet, unsur NU dan Muhammadiyah juga perlu diberikan porsi untuk ikut mengatur pemerintahan.

BACA JUGA: Indonesia Ajukan Bebas Visa ke Jepang

"Misalnya, posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) sudah menjadi rahasia umum adalah porsi Muhammadiyah kalau tidak NU. Demikian juga untuk posisi Menteri Kesehatan (Menkes) yang menjadi jatah Muhammadiyah yang memang memiliki keahlian di bidang itu," ujar Qodari.

Selain PKB dan PAN, partai banteng moncong putih tersebut dianggap juga perlu berkoalisi dengan Partai Nasdem. Partai besutan Surya Paloh tersebut diyakini akan mendongkrak presentase perolehan suara koalisi mencapai 42,5 persen sebagai syarat pengusungan Jokowi sebagai capres.

"Kalau mau aman, PDIP masih harus ambil satu lagi. Misalnya, Partai Golkar sehingga bisa menjadi 57 persen," ucap Qodari.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP Eriko Sotarduga mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih tengah meraba-raba partai mana yang pantas diajak berkoalisi. Dia mengungkapkan bahwa partainya sepakat untuk mengutamakan berkoalisi dengan partai yang memiliki pandangan yang sama dengan PDIP.

"Kami harus bicarakan dengan banyak stakeholder. Yang paling utama, kami juga melihat masukan masyarakat, persepsi publik. Kalau sudah terbentuk, seperti apa platform kerja samanya, ini akan dilihat," ucap Eriko. (dod)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui Kecurangan UN, Lapor Ombudsman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler