JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan yang duduk di Komisi Keuangan dan Perbankan DPR, Maruarar Sirait, menyatakan bahwa partainya menjagokan Firdaus Djaelani sebagai komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Maruarar mengaku puas dengan jawaban Firdaus saat menjalani fit and proper test di Komisi XI DPR, hari ini.
"Saya dan mungkin juga rekan-rekan yang lain senang Bapak (Firdaus Djaelani,red) dapat menjawab pertanyaan saya dan tentunya ini sudah saya catat. Saya ingin walau nanti ada sembilan komisioner, tinggal Bapak sendiri dapat berjuang untuk keyakinan tadi," kata Maruarar.
Saat ini, Firdaus masih tercatat sebagai salah satu komisioner di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dalam fit and proper test itu Firdaus menyatakan bahwa dana yang ada di LPS adalah milik negara.
"Berdasarkan Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, kekayaan LPS adalah kekayaan negara yang dipisahkan. Kekayaan negara yang dipisahkan adalah kekayaan negara. Kekayaan negara adalah bagian dari keuangan negara. Artinya apa? Uang yang ada di LPS adalah keuangan negara," kata bekas kepala eksekutif LPS itu.
Demikian juga dalam hal menjelaskan dewan komisioner OJK yang ideal. Menurut Firdaus, di saat harus mengambil keputusan permasalahan dalam bank, pasar modal atau juga lembaga nonbank, kesembilan anggota OJK harus bisa. Jangan ada ungkapan tidak menguasai soal itu.
"Mestinya jangan ada lagi yang bilang itu bukan bidang saya. Saya hanya bisa satu bidang. Itu sikap yang tidak profesional," tegas Firdaus dalam Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis yang memimpin fit and proper test.
Masalah yang strategis lanjutnya, harus diputus dewan komisioner. Karena itu tidak ada istilah tidak menguasai bidang tertentu. "Mencari yang ideal di republik ini sangat sulit. Apakah saya termasuk yang ideal? Saya serahkan kepada Bapak dan Ibu sekalian," tegas Firdaus yang mengaku sudah hampir enam tahun di LPS.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Formalitas Birokrasi Pemda jadi Hambatan Investasi
Redaktur : Tim Redaksi