jpnn.com - JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan Syukur Nababan menyayangkan belum maksimalnya kinerja dua pembantu Presiden Joko Widodo. Mereka adalah Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Keduanya dinilai tidak maksimal mengantisipasi terjadinya lonjakan harga bahan pokok jelang bukan Ramadan.
“Kinerja Mendag dan Mentan masih lemah dalam menjaga stabilitas harga pangan jelang bulan puasa dan hari raya idul Fitri 2016. Harga sejumlah bahan pangan melonjak tinggi," kata Syukur kepada wartawan di Jakarta, Minggu (29/5).
BACA JUGA: Tolong, TKI Ini Sudah 10 Tahun Menghilang
Menurutnya, kenaikan harga pangan seperti bawang merah dan lainnya terus terjadi setiap tahun. Seharusnya, dua kementerian tersebut bisa memprediksi dan menyiapkan langkah antisipasi.
Karena itulah, dia menyayangkan bila dalam momen puasa dan lebaran tahun ini, kenaikan harga sembako kembali terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Ibu Ketua Cantik Ini Pede Partainya Menang Pemilu
“Kalau tiap tahun naik dan tidak bisa dikendalikan pemerintah, di mana negara hadir. Semua harus diperhitungkan, dicarikan solusi. Kejadian ini bukan force major, tapi kejadian berulang yang seharusnya bisa diantisipasi," ujarnya.
Soal adanya perbedaan persepsi anyar menteri dalam menempuh kebijakan impor bahan pangan seperti bawang merah, Syukur menyayangkan hal itu. Sebab, para pembantu presiden seharusnya bekerja dengan baik sesuai Nawa Cita Presiden. Bukan saling menyalahkan.
BACA JUGA: Lebaran 2016, KAI Diminta Ulangi Kesuksesan Tahun Lalu
“Yang paling penting saling koordinasi. Jangan sampai mentan pikirannya apa, mendag berpikir apa. Saling salah menyalahkan. Jangan buat rakyat makin susah dan menjerit menghadapi puasa dan lebaran,” pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD PDIP DKI Gelar Banteng Music Festival 2016
Redaktur : Tim Redaksi