jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengingatkan pihak-pihak yang menempuh jalan di luar demokrasi akan berhadapan dengan kekuasaan hukum yang mendapatkan legitimasi dari rakyat.
“Jadi PDIP tidak akan membiarkan Pak Jokowi sendirian,” tegas Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sabtu (28/9) untuk merespons maraknya aksi demonstrasi yang terjadi belakangan ini di berbagai wilayah di Indonesia.
BACA JUGA: Soal Perppu KPK dari Jokowi, Begini Reaksi PDIP
Menurut Hasto, demonstrasi merupakan hak yang diatur di dalam konstitusi dan perundang-undangan. Hak dan kebebasan warga negara dijamin untuk menyampaikan ekspresi dan pendapat. Hanya saja, Hasto mengingatkan, jangan sampai melakukan aksi demokrasi dengan anarkistis.
“Demo juga harus dalam ketentuan hukum, tidak boleh dilakukan secara anarkistis apalagi ditunggangi oleh kelompok-kelompok kepentingan," kata Hasto.
BACA JUGA: Massa Aksi 212 Siap Gabung Demo Mahasiswa 30 September
Hasto menduga sudah ada pihak tertentu yang menunggangi aksi demonstrasi. Dia menjelaskan, indikasinya bisa dilihat ketika batas waktu demonstrasi habis pukul 18.00, kemudian ada sekelompok massa berkumpul dan melakukan tindakan-tindakan anarkistis.
"Karena itulah PDI Perjuangan dengan seluruh partai politik Koalisi Indonesia Kerja memberikan dukungan sepenuhnya kepada pemerintahan Bapak Jokowi di dalam menjaga keamanan dan ketertiban," paparnya.
Menurut Hasto, melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang mendengarkan seluruh aspirasi dari masyarakat Indonesia, maka rakyat semestinya percaya kepada pemimpin nasional.
Hasto menyatakan, ketika ada gerakan-gerakan yang tujuannya mendelegitimasi pemerintahan Jokowi, PDI Perjuangan bersama dengan seluruh partai Koalisi Indonesia Kerja tidak akan tinggal diam.
"Kami akan memberikan dukungan kepada Pak Jokowi. Kami akan berada di belakang presiden, akan menyatakan bahwa apa pun cara-cara yang tidak sesuai konstitusi dan budaya demokrasi kita, seharusnya dihindari," ujarnya.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy