PDIP Klaim Temukan 20,3 Juta Data Pemilih Bermasalah

Rabu, 23 Oktober 2013 – 21:07 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan mengklaim telah menemukan sejumlah data pemilih untuk Pemilu 2014 bermasalah. Jumlahnya bahkan mencapai 20,3 juta.

“Sebanyak 20,3 juta itu total temuan masalah versi kami dari seluruh Indonesia. Sehingga lebih baik memang semua pihak duduk bersama. Masih dimungkinkan sekiranya kita sama-sama punya niat baik menjaga kualitas demokrasi,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, di gedung KPU, Jakarta, Rabu (23/10).

BACA JUGA: KPU Akui Data Pemilih Masih Amburadul

Pernyataan Hasto diperkuat penjelasan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Tjahjo Kumolo. Menurutnya, PDIP sejak beberapa waktu lalu telah melakukan pencermatan terhadap sejumlah tahapan pemilu mulai dari hulu hingga ke hilir.

“Hilirnya menyangkut mengenai identifikasi permasalahan terkait DPT, ini belum tuntas. Saya kira KPU juga harus kejar tayang, kejar target. Harus melakukan proses terbuka meminta semua pendapat bagi dari komisioner KPU, DPR, Bawaslu dan pemerintah, agar data pemilih itu valid dan bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.

BACA JUGA: Anggap Perilaku Politik DPD Lebih Baik Ketimbang DPR JAKARTA -

Di tingkat hulu, kata Tjahjo, PDIP juga melihat masalah yang tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Terutama ketika itu menyangkut Mahkamah Konstitusi. Karena lembaga inilah yang nantinya menyidangkan perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU).

“Yang bisa membatalkan pemilu legislatis dan membatalkan pemilihan presiden itu kan MK. Jadi kita melihat sekarang ini permasalahan di MK belum selesai. Apalagi Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) yang dikeluarkan pemerintah, sudah muncul dua versi pandangan yang berbeda. Ini harus segera kita antisipasi,” ujarnya. (gir/jpnn)
    

BACA JUGA: Temukan Balita Masuk Daftar Pemilih di Luar Negeri

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Klaim Temukan 7,7 Juta Pemilih Ganda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler