jpnn.com - SURABAYA – Berkali-kali jajaran pengurus PDIP (DPP, DPD, maupun DPC) melontarkan pernyataan akan menjagokan kader sendiri pada pemilihan umum kepala daerah (pilkada). Tapi hal itu bakal tidak diberlakukan di Surabaya.
Pada pemilihan wali kota (pilwali) periode 2015–2020 di Kota Pahlawan, PDIP memberikan sinyal akan melepas Tri Rismaharini. Bahkan, sinyal kali ini lebih jelas.
BACA JUGA: Puluhan Ribu Warga Batam Mengucap Syukur, Kenapa? Ini Alasannya...
Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Sukadar secara blak-blakan mengatakan bahwa semua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Surabaya sudah tidak menghendaki Risma –sapaan akrab Tri Rismaharini- sebagai calon dari partai dengan lambang banteng yang bermulut putih itu.
PDIP menilai bahwa selama menjadi wali kota, Risma sangat sulit untuk diajak berkoordinasi. Padahal, PDIP adalah partai pengusung Risma pada Pilwali Surabaya 2010.
BACA JUGA: Sekeluarga Membusuk, Diperkirakan Tewas Sudah 3 Hari
”Semua PAC sudah tidak menghendaki partai kembali mengusung Risma,” kata Sukadar seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Rabu (10/3).
Sukadar juga menilai bahwa kontribusi Risma bagi PDIP sangat minim. Hal itu membuat sebagian besar kader PDIP di Surabaya kecewa. Apalagi, para kader tersebut juga menginginkan agar PDIP mengusung sosok baru da lam pilwali mendatang.
BACA JUGA: Ke Batam Pos, Romi Janjikan Nuansa Baru di Internal PPP
”Mereka menginginkan kader internal PDIP sendiri yang harus dicalonkan agar kontribusi untuk partai juga jelas,” terangnya. (jan/jee/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Syarat Jika Ingin Beli Rumah Berhadiah Janda Cantik Pemiliknya
Redaktur : Tim Redaksi