jpnn.com - JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengubah pola rekrutmen bakal calon kepala daerah yang akan diusung pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun ini. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tak lagi menguji bakal calon dengan memanggil ke DPP PDIP, tapi justru tim dari pusat yang akan turun langung ke daerah.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, DPP turun ke daerah untuk melakukan pemetaan politik secara langsung. Selain itu, PDIP juga terbuka bagi para bakal calon yang memiliki kemampuan, serta visi menggunakan kekuasaan untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan.
BACA JUGA: Kubu Ical Tuding PDIP Intervensi KPU
“Jadi pola rekrutmennya kami sangat terbuka terhadap orang-orang yang seazas dan seidologi dengan PDIP,” ujar Hasto, Selasa (12/5).
Mengingat batas waktu pendaftaran calon kada akan dibuka 26-28 Juli mendatang, kata Hasto, maka pattainya pun sudah memulai proses perekrutan. Misalnya besok (13/5), proses perekturan untuk Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu akan digelar serentak.
BACA JUGA: SBY Ketum Lagi, Demokrat Gagal Bangun Kaderisasi
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: dokumen Jawa Pos
BACA JUGA: SBY Minta Kader Demokrat Waspadai Pengkhianat
Hasto menambahkan, partainya sengaja melibatkan ahli kejiwaan untuk merekrut calon kepala daerah. “Ini untuk membantu melakukan assessment (penilaian,red), agar bisa mencari pemimpin yang merakyat, merubah wajah demokrasi agar berorientasi pada perubahan masyarakat,” katanya.
Bagaimana dengan incumbent (petahana) yang juga diusung PDIP pada pilkada sebelumnya? Hasto mengatakan, tentu ada catatan tersendiri bagi kepala daerah dari PDIP yang bisa berkinerja baik.
Hasto pun lantas menyebut sejumlah nama. “Jadi bagi mereka yang oleh rakyat dinilai berprestasi, memperoleh kesempatan kami calonkan kembali seperti Wali Kota Surabaya Ibu Tri Rismaharini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Ngawi Budi Sulistyono,” sebutnya.
Selain itu, hasil survei juga menjadi salah satu indikator penting dalam perekrutan bakal calon kada. Namun demikian, lanjutnya, partainya lebih mementingkan komitmen kerakyatan seorang bakal calon.
“Buat apa elektablitas tinggi, tapi ketika memimpin justru buat kebijakan tidak sejalan dengan kepentingan rakyat? Karena itu sejak awal Himpunan Ahli Psikologi Indonesia kami libatkan, untuk memahami sejak awal, motivasi calon pemimpin,” ujar Hasto seraya menambahkan, nama-nama calon kepala daerah yang diusung PDIP akan diumumkan secara bertahap.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Foto: dokumentasi Jawa Pos
Di tempat sama, politikus PDIP Sudiyatmiko Aribowo menambahkan, saat ini DPP partainya tengah melakukan proses perekrutan bakal calon kepala daerah untuk daerah Jawa Barat dan Banten. Menurutnya, proses seleksi dilakukan di DPP karena untuk efektifitas jarak.
“Jadi dari Jabar dan Banten tidak terlalu jauh. Psikotest kami lakukan untuk melihat proyeksi bakal calon lima tahun ke depan. Ada metode terbaru yang dikembangkan khusus untuk pilkada ini, untuk melihat sikap bakal calon seperti apa,” katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanpa Pesaing, SBY Jadi Ketum Demokrat Lagi
Redaktur : Tim Redaksi