jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jendral PDIP Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa partainya masih berada di belakang Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Ia membantah adanya konflik internal yang membuat Risma merasa tertekan dan ditinggalkan sehingga berniat untuk mengundurkan diri.
Menurut Tjahjo, polemik pengunduran diri Risma dilatarbelakangi masalah internal antara wali kota wanita itu dengan DPRD Surabaya. Karenanya, Tjahjo meminta agar isu tersebut tidak dikaitkan dengan PDIP.
BACA JUGA: Polres Bidik Dugaan Korupsi di 20 Desa
"Jangan dong dibawa masalah DPRD dengan Risma jadi masalah Risma dengan PDI Perjuangan," kata Tjahjo di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/2).
Menurutnya, perbedaan pendapat antara kepala daerah dan DPRD sudah biasa terjadi. Maka, lanjut Tjahjo, masalah tersebut tidak perlu dibesar-besarkan.
BACA JUGA: Hari Ini Ratusan Honorer Geruduk Kantor KemenPAN-RB
Ia juga membantah Wakil Walikota Surabaya, Wisnu Sakti Buana tidak klop dengan Risma. Ditegaskannya, Wisnu yang juga Ketua DPP PDIP Surabaya itu adalah orang yang sejak awal mendukung dan merekomendasikan Risma kepada partai.
"Wisnu adalah ketua DPP Surabaya yang awalnya mendukung merekomendasikan Risma," paparnya.
BACA JUGA: Ulama Usul Terapkan Hukum Adat Bagi Penenggak Miras
Tjahjo melanjutkan, dirinya sudah bertemu langsung dengan Risma belum lama ini. Dari pertemuan itu, ia menyimpulkan bahwa Risma tidak berniat untuk mundur.
"Waktu saya menemuinya nggak ada, tidak ada sedikit pun ucapan dia akan mundur. Beliau keberatan juga tidak, saya hanya tegaskan Wisnu setuju dan wakil itu harus taat kepada apa yang menjadi kebijakan seorang wali kota," tandas politisi senior PDIP ini. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunggu Sikap Pemerintah Pusat soal Honorer Gagal
Redaktur : Tim Redaksi