jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Alfarisi Thalib menilai PDI Perjuangan sedang perang dingin dengan Partai NasDem. Penilaian tersebut dia ungkap berdasarkan hasil pengamatan dari gelagat politik akhir-akhir ini.
Dimulai dari sikap Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tidak menyalami Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh saat keduanya menghadiri pelantikan anggota DPR RI beberapa waktu lalu di Gedung MPR, Jakarta.
BACA JUGA: Bismillah... Surya Paloh Lantik Diri Sendiri dan Pengurus NasDem 2019-2024
Kemudian dilanjutkan pernyataan Presiden Jokowi mempertanyakan makna pelukan dan pertemuan Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman dan terakhir pernyataan Surya Paloh. Pada kongres Partai NasDem beberapa waktu lalu, dalam sambutannya Surya mengatakan, ada partai yang merasa paling pancasilais. Tetapi enggan merangkul dan tak mau bersalaman dengan teman sendiri.
"Dapat diamati secara sangat jelas bahwa antara PDIP dengan Nasdem sedang terlibat perang dingin. Dapat dibaca melalui gimik dan gestur politik kedua ketua umum parpol itu, Megawati dan Surya Paloh," ujar Alfarisi kepada JPNN.com, Senin (11/11).
BACA JUGA: NasDem Bakal Dirugikan Manuver Politik Dua Muka Surya Paloh
Direktur Eksekutif Indonesia Political Studies ini memprediksi, perang dingin kedua partai telah berlangsung sejak Jokowi ditetapkan sebagai pemenang Pemilu 2019 oleh KPU, dan mulai melakukan penyusunan kabinet Jilid II.
"Nah, dalam penyusunan kabinet ini menjadi puncak konflik interest, antara kehendak Megawati sebagai ketua umum PDIP yang mengusung Jokowi dengan partai koalisi yang merasa bekerja lebih besar," katanya.
BACA JUGA: Megawati Tak Salami Surya Paloh, Ruhut Sitompul Singgung Pertemuan Gondangdia
Lebih lanjut Alfarisi memprediksi, perang dingin didasari perebutan jumlah jatah kursi menteri, perebutan pos kementerian dan sikap PDIP yang membuka pintu bagi Partai Gerindra bergabung dalam koalisi.
"Saya kira rangkaian ini menjadi beberapa polemik kedua ketua umum partai itu," katanya.
Alfarisi memperkirakan puncak kejengkelan Surya Paloh saat Mega melakukan pertemuan dengan Prabowo di Jalan Teuku Umar, sehingga Surya mengambil langkah yang tidak kalah strategis dalam menciptakan isu.
Surya diketahui mengundang Gubernur DKI Anies Baswedan dan melakukan pertemuan di kantor Partai Nasdem di Gondangdia. "Sebaliknya, puncak kejengkelan Megawati adalah dengan tidak mau bersalaman dengan Paloh. Dengan gimik dan gestur tersebut, terlihat sangat jelas bahwa antara mereka sedang terjadi perseteruan," pungkas Alfarisi. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang