PDIP Sanksi Kader Ikut Deklarasi Capres, Ujang: Bagian Cara Mengganjal Ganjar

Kamis, 23 September 2021 – 13:55 WIB
Pengamat politik Ujang Komarudin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai sikap PDIP aneh karena melarang kadernya terlibat deklarasi Calon Presiden (Capres) 2024. 

Ujang menilai pelarangan dan pemberian sanksi bagi kader yang melanggar tersebut bisa saja merupakan bentuk kepanikan dan bagian dari cara PDIP untuk menganjal Ganjar Pranowo

BACA JUGA: Dukung Gubernur Jateng jadi Capres 2024, Sahabat Ganjar Terbentuk di 17 Negara

Sementara, lanjut dia, di saat yang sama PDIP ingin memuluskan Puan Maharani maju dalam pencalonan presiden 2024 nanti. 

Menurut Ujang, seharusnya PDIP senang karena ada kadernya seperti Ganjar Pranowo, yang memiliki elektabilitas tinggi. 

BACA JUGA: Survei Capres: Baliho Puan di Mana-Mana, Ganjar Malah Makin Digdaya

"Sikap yang aneh, karena mestinya PDIP senang karena ada kadernya seperti Ganjar yang memiliki elektabilitas di atas," ujar Ujang  kepada JPNN.com, Kamis (23/9). 

Akademisi Universitas Al Azhar Jakarta itu menilai sikap PDI Perjuangan itu untuk meredam dukungan kepada kader partainya, selain Puan Maharani, digadang-gadang maju pada Pilpres 2024. 

BACA JUGA: PDIP Jatim Resmi Mengusulkan Puan Maharani jadi Capres 2024

"Mungkin karena di PDIP ada putri mahkota Puan, maka keinginan Ganjar sedikit terganjal di PDIP," ungkap Ujang.

Menurut dia, fenomena deklarasi capres itu merupakan dinamika politik yang akan selalu hadir dan ada dalam menghadapi kompetisi pemilihan presiden (pilpres).

Oleh karena itu, kata Ujang, kader-kader yang ingin ikut deklarasi untuk Ganjar tidak diganjal. 

“Supaya dinamika dan demokratisasi di internal PDIP juga tumbuh,” jelasnya. 

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan kader partainya yang ikut-ikutan deklarasi calon presiden sebelum adanya penetapan oleh partai akan diberikan sansi tegas. (mcr8/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Boy
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler