jpnn.com, JAKARTA - Rapimnas Partai Demokrat di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor pada 10 – 11 Maret 2018 tidak memutuskan nama yang diusung sebagai capres dan cawapres.
Partai berlambang bintang itu hanya mengajukan syarat dalam berkoalisi. PDI Perjuangan pun siap membahas syarat yang ditawarkan.
BACA JUGA: Prabowo Gandeng RR, Jokowi Kelar
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan, dalam rapat kerja nasional (Rakernas) yang digelar pada 23 – 25 Februari lalu, partainya memutuskan membuka diri untuk menjalin koalisi dengan partai lain.
Terkait dengan tiga syarat yang diajukan Partai Demokrat, politikus asal NTT itu mengatakan bahwa syarat tersebut bisa dibicarakan antara kedua partai.
BACA JUGA: Ini Pantangan buat Peserta Konvensi Presiden Pilihan Umat
Dalam rapimnas, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan tiga syarat dalam berkoalisi. Baik dengan PDIP maupun dengan partai lainnya.
Yaitu, adanya kerangka kebersamaan, Partai Demokrat juga harus terlibat dalam penyusunan visi Indonesia 2019 – 2024, dan koalisi harus dilandasi saling percaya.
BACA JUGA: Mardani PKS Yakin Banget Demokrat Tak Akan Usung Jokowi
Menurut Andreas, pengajuan syarat merupakan suatu hal yang baik. Namun, lanjutnya, jika sifatnya politis, maka dalam membangun koalisi membutuhkan waktu cukup panjang untuk proses negoisasi.
Anggota DPR RI itu menerangkan, yang paling terpenting dalam koalisi adalah adanya niat baik membangun pemerintahan. “Sehingga Presiden Joko Widodo bisa membentuk pemerintahan yang solid,” terangnya.
Bagaimana dengan sosok Komandan Komando Satgas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang-gadang menjadi cawapres?
Andreas mengatakan, saat ini banyak nama yang ingin menjadi cawapres Jokowi. “Tapi cawapres kan hanya satu yang akan mendampingi,” tutur dia.
Tentu, lanjut dia, Jokowi dan para pendukungnya mempunyai kriteria dan pertimbangan dalam menentukan cawapres.
Pada waktu yang tepat, calon kandidat pendamping Jokowi akan diumumkan. Dia tidak tahu siapa sosok yang akan dipilih. (lum/bay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Tunggal di Pilpres 2019 Lebih Mungkin daripada 3 Poros
Redaktur & Reporter : Soetomo