jpnn.com, MALANG - PDI Perjuangan dikabarkan sudah menyiapkan tiga kadernya untuk diusung sebagai calon Wali Kota Malang pada Pilkada 2018.
Tiga nama itu yakni Arief Wicaksono, Sri Untari, dan Sri Rahayu. Sebagai salah satu partai politik paling kuat di Malang Raya, PDIP bisa mengusung calon sendiri tanpa koalisi dengan parpol lain.
BACA JUGA: TMP Bogor Gembleng Kader agar Berkomitmen Menjaga NKRI
Politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka yang juga anggota Komisi VI DPR RI saat berkunjung ke Kota Malang, Minggu (30/4), sempat menyinggung mengenai persiapan partai menjelang pilkada serentak tahun 2018.
Sebanyak 171 daerah akan berpartisipasi pada ajang pemilihan kepala daerah tahun depan. Dari 171 daerah tersebut, ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada di 2018, termasuk di Kota Malang.
BACA JUGA: Gerindra Siapkan Dua Kandidat
”DPP (dewan pimpinan pusat) PDIP sedang menggodok langkah-langkah terkait Pilkada serentak 2018, dan itu nanti (hasilnya) dibawa ke masing-masing daerah. Malang sudah masuk (pembahasan),” ujar Rieke.
Meski demikian, menurutnya di tingkat pusat belum dilakukan pembahasan nama-nama yang bakal diusung di masing-masing daerah.
BACA JUGA: Pengamat: PDIP Belum Punya Kader Berkualifikasi Setara Bu Mega
”Belum ada naman-nama. Baru Agustus tahun ini (dibahas). Bulan ini rencana raker pilkada serentak,” terangnya.
Berdasarkan informasi yang diterima Jawa Pos Radar Malang, ada tiga nama kader internal yang rencananya bakal diusulkan ke pusat. Yakni Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Timur Sri Untari; Ketua DPC PDIP Kota Malang Arif Wicaksono; serta Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak ?Sri Rahayu. Ketiga nama tersebut punya sejarah panjang di panggung politik di Kota Malang.
Misalnya Sri Untari yang juga menjabat ketua Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur. Dia juga sukses membangun Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) yang memiliki puluhan ribu anggota tersebar di Malang Raya.
Dihubungi terpisah, Untari mengaku secara pribadi belum terpikir untuk maju menjadi N1. Untari juga secara diplomatis mengaku masih sibuk menjalankan tugas partai. Ia belum berpikir ke sana, karena memiliki tanggung jawab besar di PDIP.
”Saya memang sampai hari ini belum berkomitmen untuk ke sana (Cawali), karena tanggung jawab saya besar sebagai Sekretaris DPD Jawa Timur. Apalagi kita mau Pilgub. Selain itu kita mau ada Pilkada di 18 kabupaten/kota yang harus saya rancang. Saya sedang berkonsentrasi untuk mengurus partai,” ujarnya.
Meski demikian, PDIP mulai mengambil langkah-langkah strategis jelang Pilkada 2018 Kota Malang. Untari menyebut, saat ini pihaknya tengah melakukan survei, baik internal maupun eksternal. Survei itu untuk menentukan siapa saja tokoh-tokoh yang layak diusung sebagai calon Wali Kota Malang.
”Pembahasan tentu sudah ada meski untuk nama kami menunggu keputusan dari DPP. Tapi saat ini kami tengah menjaring kader internal. Sebelas anggota legislatif di DPRD Kota Malang kami survei semua,” ujar Untari.
Untuk diketahui, saat ini ada 11 politisi PDIP yang duduk di kursi dewan Kota Malang. Nama-nama itu adalah Suprapto, Arief Hermanto, Eka Satriya Gautama, Hadi Susanto, Tutuk Hariyani, Teguh Mulyono, Arief Wicaksono, Priyatmoko Oetomo, Tri Yudiani, Erni Farida, dan Abdul Hakim.
Terpisah, Ketua DPC PDIP Kota Malang Arif Wicaksono yang juga Ketua DPRD Kota Malang mengaku seluruh elemen partai akan all-out dalam memenangkan Pilkada 2018.
Selama dua periode sejak 2003 sampai 2013, PDI Perjuangan berhasil mengantarkan kadernya menduduki jabatan wali kota. Hanya, pada saat Pilkada 2013, PDIP gagal mengulang kesuksesan serupa.
”Kami sudah pelajari dengan baik segala macam kekurangan pada saat pilkada periode lalu. Termasuk juga menekankan kepada semua kader agar menurut kepada titah DPP khususnya terkait dengan rekomendasi calon kepala daerah,” tegasnya.
Apakah Arief akan mau menjadi N2 atau N1? Dia tidak memberi jawaban tegas. ”Saya tidak mengiyakan sekaligus tidak menidakkan. Kami serahkan keputusan rekomendasi ke pusat,” ujarnya.
Sementara, nama ketiga yakni Sri Rahayu. Perempuan yang menjabat serta Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak itu bukan nama baru dalam pertarungan menjadi orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang. Sebab pada 2013 lalu dia ikut meramaikan panggung Pilkada.
Pasangan Sri Rahayu-Priyatmoko Oetomo (SR-MK) yang saat itu diusung PDIP meraih 84.477 suara. Perolehan itu menduduki urutan kedua dari enam pasangan calon. (lil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Masih Butuh Megawati untuk Mengawal Jokowi dan NKRI
Redaktur & Reporter : Soetomo