jpnn.com - PDI Perjuangan masih berharap dalam waktu tersisa menuju pemilihan presiden, perolehan suaranya di pemilihan legislatif menembus 20 persen.
"Kami mensyukuri hal ini dengan segala keterbatasan sepuluh tahun belakangan ini berada di luar pemerintahan," kata Wakil Sekjen DPP PDIP, Eriko Sotarduga, dalam diskusi "Tiki Taka Koalisi" di Cikini, Jakarta, Sabtu (12/4).
BACA JUGA: Soal Koalisi, PKB Masih Ngambang
Menurut dia, PDIP sangat senang karena perolehan 14 juta suara pada pemilu 2009 bisa melonjak sekitar 22 juta suara pada pemilu 2014.
"Target 27 persen memang belum teraih. Ini jadi evaluasi sendiri. Tapi yang yang harus disyukuri adalah masyarakat Indonesia sudah dewasa berpolitik, karena penyebaran suara ini sudah merata terutama terlihat di partai-partai menengah," katanya.
BACA JUGA: Paloh: Dari Gelas ke Bibir Banyak yang Terjadi
Eriko menolak anggapan bahwa PDIP mengandalkan Jokowi effect di pemilu legislatif. Justru yang membesar-besarkan Jokowi effect adalah media massa. Ekspektasi media massa adalah Jokowi memberikan efek pada perolehan suara partai.
Padahal, lanjut dia, alasan Megawati Soekarnoputri memberi mandat lebih cepat kepada Jokowi adalah karena tuntutan masyarakat, karena persepsi publik memang hendaki Jokowi segera dicalonkan.
BACA JUGA: Permadi: Ryamizard Adalah Jenderal Pemberani
"Kami secara internal tidak harapkan ini (Jokowi effect) jadi batu loncatan. Mesin partai kerja itu lebih penting," tegasnya. (rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Takut jadi Korban Koalisi Lagi, PKS Lebih Hati-hati
Redaktur : Tim Redaksi