jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah elit masyarakat Banten diisukan berencana untuk menghalangi Wakil Gubernur Rano Karno naik jabatan menjadi gubernur. Mereka menolak Rano karena politisi PDIP itu bukan orang Banten asli.
Ketua DPD PDIP Banten Ribka Tjiptaning mengaku tidak khawatir dengan isu tersebut. Menurutnya, masyarakat Banten sangat nasionalis dan tidak akan termakan isu SARA.
BACA JUGA: Rajin Lontarkan Kritik Agar Rano Tak Terbujuk Atut
"Aku ini Kristen, bukan Sunda, bisa jadi Ketua DPD Banten, bisa diterima semua umat," kata Ribka di GOR Otista, Jakarta Timur, Minggu (22/12).
Ribka justru mengaku lebih khawatir dengan kasus korupsi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Ketua Komisi IX DPR RI ini melihat tidak tertutup kemungkinan Rano dapat tersangkut dalam kasus Atut.
BACA JUGA: KemenPAN-RB Tunjuk JPNN Umumkan Hasil TKD CPNS
"Mudah-mudahan Rano tidak ada bagian dari yang dilakukan Atut. Itu yang kita deg-degan. Ya kan, apapun kan dua tahun sudah berjalan bareng," ujarnya.
Seperti diberitakan, isu penggulingan Rano pertama kali dihembuskan oleh Juru Bicara Keluarga Ratu Atut, Fitron Nur Ihsan. Ia mengaku pernah diajak sejumlah elit Banten untuk bergabung dalam gerakan untuk melengserkan Rano.
BACA JUGA: PDIP Klaim Sebagai Partainya Perempuan
"Saya diajak keluar dari lingkaran Atut untuk bersatu bersama mereka untuk menghalangi langkah Rano menjadi gubernur. Alasan untuk menjegal adalah Rano bukan orang Banten asli," ujar Fitron. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terdakwa Korupsi Diminta Tak Diizinkan Ikut Tender Lagi
Redaktur : Tim Redaksi