"Alasannya karena takut APBN jebol tidak tepat, karena besaran subsidi listrik yang terlampau tinggi," kata Bambang kepada wartawan di gedung parlemen, di Jakarta, Selasa (11/9).
Dijelaskan Bambang, berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), PLN pada 2009-2010 membuat kerugian Rp36 triliun. "Kerugian tersebut dibebankan ke negara," ujarnya.
Dia mengatakan, PLN diminta segera mengalihkan konsumsi pembangkitnya dari BBM ke gas tetapi tidak dilakukan dengan baik.
"Akibatnya mereka rugi hingga Rp36 triliun dalam dua tahun. Dan saya yakin 2011 kerugiannya lebih besar lagi. Ini yang ngomong bukan saya, bukan PDI Perjuangan, tetapi BPK lembaga yang diakui negara," katanya.
Menurutnya, dari kenaikan tarif listrik 15 persen tahun depan, maka jumlah penghematan anggaran yang didapat lebih kecil dibandingkan dengan besarnya kerugian akibat kinerja PLN yang kurang baik.
"Kalau naik, rakyat yang merasakan. Kalau dengan memperbaiki kinerja PLN saja rakyat tidak perlu susah, jangan dibebankan ke rakyat, tinggal membebankan ke PLN saja dengan memperbaiki kinerja mereka," ungkap dia.
Ia menegaskan, Fraksi PDI Perjuangan meragukan kenaikan tarif listrik tahun depan bakal membuat kinerja PLN jauh lebih baik dan bisa efisien dalam penggunaan bahan bakar.
"Kita ini menyusun RAPBN 2013 untuk menjalankan rencana-rencana tahun depan," ujarnya.
Tujuannya, lanjut dia, agar APBN tidak jebol dan rakyat tidak sengsara. "Bukan tujuannya untuk memperbaiki kinerja PLN, bukan untuk energi tahun-tahun yang akan datang," ungkapnya.
Jadi saat ini tidak ada alasan kalau pemerintah ingin menaikkan tarif listrik.
"Tidak ada alasan menaikkan tarif listrik tahun depan," tegasnya.
Seperti diketahui, pada pembacaan Nota Keuangan RAPBN 2013 di DPR Agustus lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan pemerintah mengusulkan kenaikan tarif listrik tahun depan. Agar tidak memberatkan masyarakat, tarif listrik tahun depan akan dilakukan bertahap tiap tiga bulan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Negara Antusias Pelajari PNPM Mandiri
Redaktur : Tim Redaksi