JAKARTA - Ketua Pelaksana Harian DPD PDIP DKI Jakarta, Jarot Syaiful Hidayat menyatakan bahwa ada indikasi birokrat yang tidak netral terkait Pemilukada DKI 2012. Menurut Jarot, dirinya mengaku terus menerima laporan adanya tekanan atau intervensi dari lurah maupun camat terkait pengurusan daftar pemilih.
Hal itu diungkapkan Jarot usai menghadiri rapat antara komisioner KPU DKI dan perwakilan partai politik di Hotel Aryaduta, Selasa (29/5). Rapat ikut dihadiri oleh perwakilan Panwas dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta.
"Ada indikasi, laporan bahwa para lurah dan para camat itu menekan, memata-matai, kemudian melarang kemudian mempersulit. Jadi misalnya ada laporan salah satu anak dari teman kita itu mengurus untuk masuk DPT susah amat," kata Syaiful kepada wartawan.
Syaiful menambahkan, tim internal partainya juga menemukan indikasi politik uang dalam proses pendataan pemilih. Menurutnya, ada warga yang diberikan pengarahan untuk memilih pasangan calon tertentu dengan iming-iming imbalan uang.
Tetapi mantan Wali Kota Blitar, Jawa Timur itu mengaku tak tahu siapa pasangan calon yang dimaksud. "Oh tidak tahu, kita nggak tahu," ujarnya.
Meski demikian Jarot berharap birokrat dari level RT/RW hingga Pemprov tidak memihak. Syaiful mengancam akan melaporkan birokrat yang tak netral sebagai pelanggaran pemilu.
"Karena kalau tidak netral bisa kita persoalkan, karena itu suatu tindak pidana pelanggaran pemilukada. Dan kita sudah sebar teman-teman di lapangan, kalau mereka main money politic kita bisa laporkan kepada Panwas," paparnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical Ingin Cawapres dari Pulau Jawa
Redaktur : Tim Redaksi