PDN Diserang Ransomware, TB Hasanuddin: BSSN dan Kemenkominfo Harus Bertanggung Jawab 

Selasa, 25 Juni 2024 – 13:27 WIB
TB Hasanuddin. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mempertanyakan kinerja Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) setelah peladen Pusat Data Nasional (PDN) diserang ransomware.

Menurut legislator Fraksi PDI Perjuangan itu, BSSN adalah pengawal utama gerbang siber di lingkungan pemerintah sesuai amanat Perpres 28 Tahun 2021.

BACA JUGA: Duh! Diduga Data INAFIS POLRI Bocor, BSSN Beri Penjelasan

"Jadi mempertanyakan, apa saja upaya yang sudah dilakukan BSSN selama ini untuk mengamankan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi pemerintah," ujar Kang TB sapaan TB Hasanuddin kepada awak media, Selasa (25/6).

Kang TB menyebut BSSN dan Kemenkominfo sebagai pengelola PDN, bisa menanggung kesalahan dari serangan ransomware ke objek vital data siber itu.

BACA JUGA: BSSN Usulkan Mayjen Roebiono Kertopati Jadi Pahlawan Nasional

"BSSN sebagai pengawal keamanan PDN dan Kemenkominfo sebagai pengelola PDN harus bertanggung jawab atas kelalaian. Ini potensi kebocoran data warga negara seluruh Indonesia, tidak bisa dianggap enteng," kata legislator Daerah Pemilihan IX Jawa Barat itu.

Ke depan, Kang TB meminta BSSN direformasi setelah PDN diserang ransomware dengan mengisi lembaga siber itu dengan para pakar IT.

BACA JUGA: Menkominfo: Kehadiran PLN Bakal Perkuat Hub Pusat Data Nasional di IKN    

BSSN adalah transformasi Lemsaneg yang dahulu personelnya didominasi oleh tentara dan polisi, dengan fokus ke persandian atau intelijen. 

"BSSN harus diisi oleh para pakar IT, professional IT, dan talenta-talenta muda Indonesia yang cerdas di sektor keamanan siber. Kalau jajaran SDM di BSSN masih menjalankan pola seperti Lemsaneg maka anggaran sebesar apa pun yang digelontorkan akan menjadi percuma, karena masih menggunakan paradigma lama yang sudah out of date," ungkap Kang TB.

Dia selanjutnya meminta pemerintah memitigasi risiko lanjutan setelah server Pusat Data Nasional (PDN) diserang ransomware beberapa waktu lalu.

"Meminta pemerintah betul-betul sigap dan cepat memitigasi risiko lanjutan dari serangan tersebut," ujarnya. 

Sebelumnya, Ketua BSSN Hinsa Siburian mengungkapkan gangguan yang dialami PDN akibat serangan ransomware.

Hinsa menyebutkan bahwa serangan siber tersebut terjadi di Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya, Jawa Timur.

"Perlu kami sampaikan insiden Pusat Data Sementara inilah dalam bentuk ransomeware dengan nama Brain Cipher. Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari Ransomeware LockBit 3.0," ujar Hinsa, Senin (24/6). (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ransomware Ancam Keamanan Siber 2022, Begini Analisis Sophos


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler