Menurut Denny, saat ini ada upaya serius dari partai politik besar yang ada di DPR untuk merevisi pasal dan ayat tersebut, hingga partai kecil di luar parlemen harus memverifikasi ulang adalah dalam rangka membunuh partai-partai kecil di Indonesia. Atau, imbuh dia, sebaliknya nanti MK memutuskan semua Parpol peserta Pemilu 2014 harus melakukan verifikasi, maka akan terjadi kanibalisasi Kartu Tanda Anggota (KTA) secara besar-besar.
"Dalam UU Nomor 10 tahun 2008 pasal 8 ayat 2 disebutkan bahwa partai politik peserta Pemilu pada Pemilu sebelumnya dapat menjadi peserta pada Pemilu berikutnya. Namun dalam draf revisi UU Pemilu, pasal itu dihilangkan," kata Denny Tewu, usai menemui Ketua DPR Marzuki Alie, bersama Forum Lima, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (13/3).
Dalam penjelasan pasal 8 ayat 2 disebutkan, yang dimaksud Pemilu sebelumnya adalah mulai Pemilu 2009 dan selanjutnya. Tapi dalam draf revisi sekarang, ungkap Denny, itu di-drop dan diganti menjadi hanya yang lolos PT (parliamentary threshold).
"Pertanyaan Forum Lima (PBB, PNU, PDS, PKPI dan PDP), dari mana logika penetapan angka PT yang disebut-sebut tiga, empat bahkan lima persen. Sepanjang tidak ada penjelasan ilmiah soal angka-angka PT itu, kami menegaskan bahwa angka itu berbau klenik dan mistik karena tidak dapat diterima akal sehat," kata Denny.
Dijelaskannya, dari hitungan akademis dan sistematis sebagaimana yang dilansir oleh jaringan aktivis Pro-Demokrasi (Prodem) sesuai dengan karakter geopolitik di Indonesia, angka ideal PT itu sekitar 1,03 persen.
"Kalau PT lebih dari 1,03 persen, akan terjadi tingginya suara rakyat yang tidak terwakili di DPR karena diambil oleh partai-partai besar yang tidak dipilih oleh rakyat," ungkap dia.
Ditambahkan, perolehan suara keseluruhan Forum Lima dalam Pemilu 2009 lalu adalah 6,5 persen. "Karena tidak ada di antara Forum Lima yang bisa memenuhi PT, maka 6,5 persen suaranya itu diambil oleh partai besar. Praktek jurang yang dilegalkan oleh partai besar itu yang harus kita tentang," tegasnya.
Selain Forum Lima bertemu dengan Ketua DPR, langkah berikutnya adalah akan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Karena dalam realita politik pada Pemilu 2009, Forum lima ini adalah pendukung pasangan SBY-Boediono," ujarnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Datang, Dana Dikeluhkan
Redaktur : Tim Redaksi