jpnn.com - JAKARTA - Bagi Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad, ternyata salam damai (peace) yang selama ini diindentikkan dengan dua jari, terpaksa merubahnya menjadi tiga jari.
Pasalnya, makna dua jari belakangan ini diidentikkan dengan pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sehingga ia yang sesaat sempat keceplosan mengacungkan dua jari, buru-buru mengubahnya dalam rapat pleno rekapitulasi nasional pemilu presiden 2014 yang berlangsung di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (22/7) dini hari.
BACA JUGA: Kubu Prabowo-Hatta Hampir Walk Out Karena Kelelahan
"Peace, peace, eh. Peace-peace," katanya saat mengacungkan dua jari, namun buru-buru menggantinya menjadi tiga jari sembari melirik saksi pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Habiburrokhman.
Ucapan peace ia kemukakan setelah sebelumnya sedikit berdebat dengan Habiburokhman, terkait apakah sidang akan tetap dilanjutkan atau diskors hingga Selasa pagi.
BACA JUGA: Jasa Marga Sediakan 20 Bus untuk Mudik Gratis
Menurut Habib yang merupakan politisi Gerindra ini, pihaknya akan meninggalkan rapat pleno, jika masih terus dilanjutkan. Alasannya, Ketua KPU Husni Kamil Manik, sebelumnya mengatakan rapat pleno akan diskors setelah pembahasan dua provinsi selesai dilaksanakan setelah pembahasan hasil rekap Provinsi Sumatera Utara yang diputuskan ditunda karena adanya beberapa persoalan.
Namun pimpinan sidang yang dialihkan ke Komisioner KPU Juri Ardiantoro, berniat melanjutkan sidang hingga pembahasan sejumlah provinsi lagi. Karena mengingat KPU baru menyelesaikan pembahasan 25 provinsi dan menyisakan 1 provinsi yang ditunda. Sehingga praktis masih terdapat 7 provinsi yang belum dibahas.
BACA JUGA: 25 Provinsi Rampung, Jokowi-JK Unggul 3 Juta Suara
Setelah berdebat sekian lama, KPU mengusulkan sidang dilanjutkan dengan membahas 3 provinsi lagi. Yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.
"Justru untuk pembahasan Jawa Timur ini kita membutuhkan stamina. Sementara sebagian tim kita sudah pulang terlebih dahulu karena pernyataaan Ketua (Husni,red) sebelumnya," ujar Habiburokhman.
Menanggapi keberatan tersebut, Muhammad mengusulkan pimpinan sidang mengambil jalan tengah dengan hanya membahas dua provinsi tanpa Jawa Timur.
Saat itulah ia berdiri mengacungkan dua jari sambil berteriak peace. Namun buru-buru merubah jarinya menjadi tiga jari.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nisel Alot, Pleno Rekapitulasi Suara Sumut Ditunda
Redaktur : Tim Redaksi