JAKARTA - Tokoh Nasional Thailand, Teeranard Chokwatana mengaku sangat kaget ketika membaca berita yang menyebut Siti Hartati Murdaya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi dengan dugaan suap. Apalagi, suap kepada bekas Bupati Buol, Amran Batalipu senilai Rp3 miliar tersebut bertujuan untuk meloloskan izin Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan milik istri Taipan Murdaya Poo itu.
"Saya terkejut. Ini jauh dari bayangan dan pengetahuan saya tentang beliau yang saya yakini tidak akan pernah terlibat dalam kegiatan ilegal. Karakternya yang memegang teguh nilai moral dan etika sudah pasti menjadi benteng atas perbuatan melawan hukum," kata Teeranard melalui rilis yang dikirimkan kepada wartawan, Minggu (18/11).
Disebutkan Teeranard, dirinya telah mengenal Hartati selama lebih dari 20 tahun terakhir. Karena itu, dia tahu betul Hartati tidak akan melakukan tindak penyuapan seperti yang disangkakan oleh KPK saat ini.
"Di mata saya, Hartati adalah sosok dermawan yang senang membantu mereka yang kurang beruntung. Dari waktu ke waktu, ia kerap melakukan perjalanan ke berbagai pelosok daerah pedesaan untuk mengunjungi dan membantu penduduk setempat agar dapat terbebas dari kesulitan hidup sehari-hari," tegas Teeranard.
Ditambahkan, sikap dermawan itu juga terlihat dengan cara Hartati Murdaya dalam menjalan bisnis. Semua bisnis yang dijalankan Hartati itu, imbuh dia, adalah sektor yang membuka usaha dan menyerap ribuan tenaga kerja.
Teeranard menjelaskan, Hartati sangat menikmati bisnis yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Baginya, itulah cara lain untuk membangun bangsa. "Dia itu ‘bos’ yang bertanggung jawab. Seperti halnya ketika pabrik sepatu yang ia bangun nyaris bangkrut, alih-alih melakukan pemecatan, ia memindahkan para pekerjanya ke industri perkebunan," ucap Teerabard.
Ditegaskannya pula, tidak dapat disangkal bahwa Hartati adalah pengusaha yang sangat sukses. Kalaupun terjun ke politik, lanjut Teeranard, hal itu bukan karena Hartati haus kekuasaan.
"Karena saya pernah bertanya kepada Hartati, dengan sekian banyak orang yang mendukungnya, mengapa ia tidak mencalonkan diri sebagai pemimpin negara. Namun, ia menjawab bahwa dirinya tidak memiliki hasrat tersebut. Satu-satunya alasan Hartati terjun ke dunia politik adalah untuk mewakili dan memperjuangkan hak kaum minoritas. Karena itulah, saat ini ia mendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai tokoh yang antikorupsi, sekaligus pemimpin yang bisa mengutamakan kepentingan rakyat," sebut Teeranard dengan panjang lebar.
Teeranard sangat yakin bahwa tuduhan Hartati melakukan korupsi tidak benar. Sebab, di tengah situasi sulit pun Hartati memilih jalan yang jujur dan etis. Dengan begitu, kata dia, cukup baginya untuk meyakini tidak mungkin Hartati ikut-ikutan memilih jalan sesat, yakni dengan melakukan korupsi.
"Tugas penegak hukumlah, dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi, untuk memberikan pengadilan yang seadil-adilnya dan tidak bias kepentingan. Rasa simpati terhadap Hartati mendorong saya untuk berbagi pengetahuan tentang dirinya kepada para pembaca. Saya yakin, seberapa besar pun efek trauma yang muncul akibat cobaan ini dapat ia lampaui dengan keimanan, karakter, dan keyakinan tidak bersalah," pungkasnya. (fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembantu Dekat Presiden Dinilai Tidak Cerdas
Redaktur : Tim Redaksi