jpnn.com, PALANGKA RAYA - Pecah kongsi mewarnai panggung politik menjelang pemilihan Wali Kota Palangka Raya pada 2018 mendatang.
Pasangan Rizky Mahendra-Heru Hidayat yang sebelumnya memantapkan diri bakal maju melalui jalur perseorangan, dikabarkan sudah berbeda sikap.
BACA JUGA: Kecelakaan Maut, Saifullah Meninggal Dunia
Rizky Mahendra saat dikonfirmasi Kalteng Pos (Jawa Pos Group) tak menampik beredarnya informasi tersebut. Namun demikian ia masih yakin tetap bisa maju dalam Pilkada 2018 mendatang.
“Untuk calon wakilnya sampai saat ini masih kosong dan biarkan waktu lima bulan ini yang memproses secara alamiah. Karena pendaftaran masih akan dilakukan pada tanggal 8-10 Januari 2018,” kata Rizky.
BACA JUGA: Kajian ITS, Palangka Raya tak Cocok jadi Ibu Kota Negara
Secara pribadi, dirinya tetap optimistis untuk maju dari jalur independent. Keyakinan tersebut cukup beralasan, sebab calon independent tidak bergantung pada konstelasi partai politik. Melainkan betul-betul bergantung pada dukungan masyarakat.
“Saya sudah niat betul untuk maju secara independent. Meskipun hingga saat ini calon wakilnya pun belum ada. Tetapi itu bisa pada menit-menit terakhir nanti,” kata Rizky menerangkan.
BACA JUGA: Wakil Wali Kota Akui Penyebaran Guru Belum Merata
Terkait dengan ketentuan dari KPU sebagai syarat untuk maju secara independent dalam Pilkada Kota Palangka Raya yaitu sebanyak 19.700 KTP, pihaknya masih terus melakukan proses pendekatan hingga akhir November nanti. Ia sangat optimistis mampu mengumpulkan 19.700 KTP.
“Kalau orang partai politik kan bukti dukungan tidak ada. Tetapi kalau independent kan langsung dan nyata. Saat ini yang sedang kita lakukan adalah pengumpulan KTP dan validasi KTP yang sudah ada sebelum mendaftar nanti,” katanya.
Terpisah Heru Hidayat saat coba dikonfirmasi terkait pencalonannya bersama Rizky Mahendra, menjelaskan bahwa hingga saat ini masih terus melakukan kegiatan jelang pencalonan nanti.
Namun saat ditanya apakah masih akan tetap berpasangan dengan Risky Mahendra atau tidak, dirinya enggan menjawab secara lugas.
“Semua proses berjalan dinamis. Artinya bisa berubah suatu waktu. Karena itu kita masih fokus untuk memperbanyak komunikasi ke masyarakat,” jawabnya diplomatis.(nue/uyi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Danramil: Mematikan dan Berbahaya
Redaktur & Reporter : Soetomo