Pecahkan Rekor Bupati Klaten, Siap Dongkrak PAD

Rabu, 04 Agustus 2010 – 08:08 WIB
Yopi Arianto menerima sertifikat Museum Rekor Indonesia (MURI).

Gubernur Riau H MRusli Zainal SE MP kemarin (3/8) melantik Yopi Arianto SE sebagai bupati Indragiri Hulu (Inhu) yang baru

BACA JUGA: Menyapa Art Center Melbourne dengan Pesan Cinta

Yang istimewa, saat dilantik, usia Yopi 30 tahun lebih tiga bulan
Itu sebabnya, Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) mencatat Yopi sebagai bupati termuda di Indonesia.
 
 
AHMAD DAMRI, Rengat
 
 
WAJAH Yopi tampak tegang saat pelantikan dirinya sebagai bupati Inhu berlangsung

BACA JUGA: Rahmat Peypers Hidayat, dari Belanda Menemui Ibu Kandung di Lamongan

Tak ada senyum mengembang di bibirnya
Dia terlihat begitu konsentrasi mengikuti tahap demi tahap prosesi pelantikan oleh Gubernur Riau H M

BACA JUGA: Wanadri, Organisasi Pencinta Alam yang Tetap Eksis sejak 1964

Rusli Zainal SE MP di hadapan rapat paripurna DPRD Inhu
 
Bisa dimaklumi bila sikap Yopi seperti ituSebab, itulah jabatan politik tertinggi yang pernah dia gapai pada usia "belia"Sebagai bupati, di pundaknya kini terpikul amanat rakyat yang mahaberatApalagi, dia belum mempunyai pengalaman di birokrasiKarena itu, tak heran bila gubernur mewanti-wanti masyarakat Inhu untuk mendukung kepemimpinan Yopi bersama Wakil Bupati H Harman Harmaini SH MM
 
Senyum Yopi baru mengembang begitu prosesi pelantikannya selesaiDia tak habis-habisnya mengucapkan terima kasih kepada para pejabat dan tokoh masyarakat yang menyampaikan ucapan selamat kepadanyaSetelah pelantikan, dia menerima sertifikat Muri yang diserahkan JNgadri, perwakilan museum rekor yang digagas budayawan Jaya Suprana itu
 
"Saya tidak pernah membayangkan akan dilantik menjadi bupati di tanah kelahiran saya seperti iniApa lagi di usia yang kata orang masih terbilang muda," ucap Yopi.
 
Yopi lahir di Rengat, Inhu, pada 10 April 1980Dia dilantik menjadi bupati pada usia 30 tahun, tiga bulan, dan 23 hariSebelumnya, rekor Muri dipegang Sunarno, bupati Klaten, Jawa Tengah, yang dilantik pada usia 32 tahun 2 bulan pada 25 November 2005Yopi-Harman memenangi pilkada Inhu pada 3 Juni laluMereka diusung Partai GolkarNaiknya Yopi menggantikan bupati lama Drs H Mujtahid Thalid"Ini amanat yang harus kami emban dengan baikDoakan kami mampu menjalankannya," tuturnya.
 
Yopi mengaku tidak mempunyai cita-cita menjadi bupati, apalagi berambisi untuk merebut kekuasaan tertinggi di kabupaten seluas 8.198 km persegi dengan penduduk 352.800 jiwa (berdasar Sensus Penduduk 2010) ituDia menjalani kehidupan ini apa adanya seperti air mengalir"Saya hanya mengikuti perjalanan hidup seperti yang digariskan Yang Mahakuasa," kata bupati yang masih melajang itu.
 
Yopi menjalani pendidikan TK, SD, dan SMP di Kota RengatSetelah itu, dia melanjutkan sekolah di SMAN 11 PadangSejak itu, dia sudah mulai berlatih mandiri, jauh dari orang tuaDan, kemandirian itu makin terasah begitu dia memutuskan untuk merantau ke Jawa untuk melanjutkan kuliahDia melanjutkan studi di STIE YKPN Jogjakarta.
 
Saat kuliah itulah, dia terlibat dalam beberapa organisasiMisalnya, menjadi ketua Ikatan Pelajar Riau Jogjakarta (1998?2001), Ikatan Pelajar Jogjakarta Komisariat Inhu (2001?2003), dan ketua Freedom Community Automotif Club Jogjakarta
 
Setamat kuliah, Yopi pulang kampungDia langsung melibatkan diri dalam banyak aktivitas sosial-politik dan olahragaDi antaranya, menjadi pengurus KONI Riau, wakil ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia), dan menjadi ketua DPD Partai Golkar Inhu (2010?2015)Di Golkar itulah, dia banyak mendapatkan suntikan wawasan politik yang kemudian mengantarkan dirinya menjadi anggota DPRD Inhu periode 2009?2014
 
"Terus terang, saya banyak belajar dari Bapak (H Soegianto, mantan ketua Partai Golkar Inhu) dan teman-teman di Golkar," ujar bupati yang sebelumnya juga menjadi pengusaha itu
   
Yopi mengakui bahwa tantangan ke depan makin beratTerlebih, selama ini ada kendala komunikasi dengan provinsi sehingga pembangunan kabupaten dengan sembilan kecamatan dan 157 desa itu kurang lancarTapi, dia menolak bila Inhu dikatakan sebagai daerah tertinggal"Insya Allah, ke depan saya bersama Pak Harman membawa Inhu lebih baik dan maju dalam pembangunan," paparnya.
   
Menurut dia, krisis keuangan Inhu dalam dua tahun terakhir ini terjadi karena sistem manajemen yang kurang tepatPadahal, potensi Inhu cukup besarPAD (pendapatan asli daerah) Inhu pada tahun anggaran 2009 hanya Rp 13 miliar dari Rp 25 miliar yang ditargetkan"Kami kira, bila dikelola dengan benar, potensi pertanian dan perkebunan Inhu bisa mendongkrak PAD (pendapatan asli daerah, Red) secara bertahapItu memang fokus kami ke depan," tegas dia(*/ari)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Goris Mustaqim, Nomine Asias Best Young Entrepreneur Award Asal Garut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler