”Kondisi ini sangat merisaukan karena sudah menjerat berbagai lapisan masyarakat, mulai generasi muda, eksekutif, legislatif, yudikatif (TNI, Polisi dan Jaksa, Red) maupun pilot, dan sebagainya,” ucap Ketua Umum Panitia Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2013 Jusuf Rizal saat bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman di Jakarta, Jumat (14/6).
Jusuf mengatakan, Kementerian Sosial (Kemensos) bersama NGO LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) akan mendeklarasikan Gerakan Ayo Perangi Narkoba (Gapenko) dalam upaya mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba serta mendukung program Indonesia Bebas Narkoba 2015. ”Dengan Gapenko ini, kami berharap akan menggugah seluruh masyarakat untuk bekerja sama memerangi narkoba yang kian marak beredar di berbagai kota di Indonesia,” tutur dia.
Selain itu, nantinya deklarasi tersebut akan bertepatan dengan peringatan HANI yang dilaksanakan di Gelora Bung Karno, 23 Juni 2013. ”Kami mengajak DPD bersama-sama dengan Civil Society Organization (CSO) lainnya untuk menandatangi deklarasi gerakan perangi narkoba guna menekan dampak sosial dari penyalahgunaan narkoba,” harap Jusuf.
Menurutnya, pemberantasan narkoba tidak mungkin hanya ditangani pemerintah. Masyarakat harus dilibatkan dalam barisan memerangi penyalahgunaan narkoba yang dapat menimbulkan dampak sosial dalam masyarakat. Selain itu, peran DPD diharapkan dapat turut memberikan konstribusi dalam gerakan tersebut. ”Setiap anggota DPD terpilih karena mendapat dukungan langsung dari masyarakat di daerahnya, maka DPD diharapkan dapat mensosialisasikan berbagai gerakan untuk memerangi narkoba,” ulas Jusuf.
Selian itu, dia juga memaparkan serangkaian program yang digelar dalam kaitan peringatan HANI 2013 antara lain Lomba Desain Poster Ayo Perangi Narkoba, Liga Sepakbola Taruna (Liga Taruna), HANI Award, Gapenko Goes to Schooll & Campus, Gerak Jalan, Fun Bike dan Senam Massal Ayo Perangi Narkoba.
Sementara itu, Ketua DPD Irman Gusman menambahkan, upaya pemerintah dalam memerangi narkoba sampai saat ini belum maksimal. Maka peran masyarakat harus dilibatkan untuk bersama-sama memerangi narkoba serta mendukung program Indonesia Bebas Narkoba. ”Sejauh ini, upaya pemberantasan narkoba belum maksimal. Gerakan memerangi narkoba membutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga, jangan sampai lebih banyak lagi jumlah generasi muda yang rusak karena narkoba,” tegasnya.
Faktanya, sambung Irman, Indonesia bukan lagi sebagai daerah transit narkoba, melainkan telah menjadi salah satu pasar peredaran narkoba. ”Narkoba harus jadi musuh bersama karena jumlah pengguna narkoba mencapai angka yang mengkhawatirkan,” harapnya. Dengan demikian, organisasi-organisasi dan tokoh-tokoh agama juga harus ikut secara masif memerangi narkoba, dan tidak boleh lengah menyikapi bahaya narkoba. ”Semua tokoh dan organisasi harus berperan aktif dalam memberantas narkoba,” kata Irman. (fdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurang Tidur Membunuh Romantisme
Redaktur : Tim Redaksi