Pedagang di Borobudur Minta Pasar Penampungan Dipercepat

Pasca-kebakaran Sentra Kerajinan dan Makanan

Selasa, 07 Oktober 2014 – 20:38 WIB

jpnn.com - MAGELANG – Kepolisian terus mendalami penyebab kebakaran Sentra Kerajinan dan Makanan Borobudur (SKMB) di Kompleks PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Kamis lalu (2/10). Pasca-kebakaran itu, para pedagang berharap bisa secepatnya membangun kembali tempat berjualan sementara.

Di tengah penyelidikan tentang sebab kebakaran, para pedagang sudah menggelar lapak dagangannya di salah satu jalur keluar yang dilalui wisatawan yang ke Candi Borobudur. Para pedagang korban kebakaran menggelar lapaknya di sepanjang jalan yang menjadi rute keluar wisatawan dari candi.

BACA JUGA: Usul ke Gubernur Bikin Hujan Buatan

Mereka melakukan ini agar tetap memperoleh penghasilan selama menunggu pasar penampungan sementara selesai dibangun. “Kebakaran kemarin merupakan musibah dan pedagang tidak akan menuntut pihak manapun,” kata Warkim, pedagang di SKMB yang dikutip Radar Jogja edisi Selasa (6/10).

Para pedagang hanya berharap pembangunan pasar penampungan sementara segera direalisasikan dan cepat selesai. “Sehingga kami bisa berjualan kembali untuk menghidupi keluarga masing- masing,” imbuhnya.

BACA JUGA: Latih Dokter Daerah untuk Cuci Darah

Data di TWC Borobudur mencatat ada 963 lapak tempat berjualan di SKMB. Dari jumlah itu, 90 persen lapak ludes terbakar.

Dirut PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Laily Prihatiningtyas berencana merelokasi para pedagang korban kebakaran. Sejauh ini, lahan yang akan dijadikan lokasi pasar penampungan sementara telah disiapkan.

BACA JUGA: Motor Masuk Jurang, Dua Tewas

“Kami akan mulai dengan perataan tanah dulu di lahan yang akan dijadikan tempat penampungan sementara. Dengan begitu, para pedagang diharapkan tidak berjualan secara liar,” imbuhnya.

Menurut Laily, proses pembangunan akan dilakukan secepatnya. Sehingga pedagang bisa kembali melakukan aktivitas jual-beli. Ia minta pedagang tidak menggelar lapak sendiri, sehingga penataan lebih teratur. Pasca-kebakaran, ia mengaku hanya bisa memberikan ganti rugi infrastruktur. Sedangkan ganti rugi modal tidak disediakan.

Kepala Divisi Administrasi dan Keuangan Unit TWC Borobudur Aryono Hendro Maliyanto menambahkan, pasca-kebakaran itu rute jalan keluar para pengunjung candi dirubah. Jika biasanya pengunjung dilewatkan Pasar SKMB begitu turun dari candi, kini pengunjung dilewatkan jalan aspal yang langsung menuju pintu keluar.

Terkait lokasi berjualan pedagang korban kebakaran, Aryono mengatakan nantinya PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko membuat pasar penampungan sementara, tak jauh dari lokasi sebelumnya. “Keberadaan mereka akan ditata, sehingga kepentingan pengunjung tidak terganggu,” katanya.(ady/hes/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkab Banjar Tiga Kali Raih Investment Award


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler