jpnn.com, JAKARTA - Setelah Amerika Serikat melarang seluruh perusahaan memasok komponen dan teknologi ke Huawei, kini Huawei dikabarkan makin terpuruk. Bahkan, sejumlah pedagang ponsel di kawasan Asia mulai menolak menjual ponsel Huawei di toko mereka.
Google mengatakan akan mematuhi peraturan yang diturunkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump untuk tidak lagi memasok apa pun ke Huawei.
BACA JUGA: Pedagang Roti Bakar Dipukul Pelanggannya
BACA JUGA: Dari Indonesia, Ikhtiar Huawei Merebut Posisi Puncak Pasar Ponsel Dunia
Hilangnya dukungan dari Google membuat Huawei tidak lagi memiliki hak untuk mengakses Android ke smartphone-nya.
BACA JUGA: Berita Gembira Bagi Penjual Pernak-pernik Imlek, Penghasilan Lima Kali Lipat
Hal itu juga berlaku untuk layanan Google lainnya seperti Chrome, Gmail, YouTube bahkan Google Play Store. Untuk saat ini, Huawei masih mendapat waktu tiga bulan untuk memelihara ponsel eksisting sebelum akhirnya lisensi sementara itu dicabut total oleh pemerintah AS.
Tak hanya itu, beberapa manufaktur komponen seperti Intel, Qualcomm, Broadcom, Microsoft bahkan ARM juga menghentikan bisnisnya dengan Huawei. Belum lagi operator telekomunikasi yang mulai menunda penjualan ponsel Huawei di negaranya.
BACA JUGA: Blusukan di Pasar Panji, Hasto Beli Makanan Tradisional, Ningsih Semringah
Dengan kejadian tersebut sejumlah konsumen Huawei di Singapura dan Filipina merasa cemas dan bergegas menjual ponsel Huawei mereka.
“Kalau kami membeli sesuatu yang tidak berguna, bagaimana kita akan menjualnya?" kata seorang salesman di Wanying Pte Ltd Singapura Dylan On seperti dilansir Reuters, Jumat (24/5).
Dylan juga menambahkan, bahwa hal itu dilakukan bukan karena Huawei adalah produk yang buruk. Malah menurutnya, Huawei merupakan produk yang sangat bagus. Hanya saja, dampak kebijakan AS membuat orang engga untuk membeli perangkat Huawei
Di Singapura, dalam sari hari biasanya ada sekitar lima orang yang menjual kembali ponsel Hauwei mereka. Namun, jumlahnya menigkat empat kali lipat dalam dua hari belakangan ini.
Hal yang sama juga terjadi di toko online Carousell. kabarnya di toko online itu penjualan ponsel Huawei bekas meningkat dua kali lipat dari biasanya. Meski demikian, tidak disebutkan berapa banyak iklan penjualan yang ditayangnkan di sana.
Hal serupa pun terjadi di Filipina. Sejumlah pedagang tidak menolak untuk menjual produk Huawei. "Kami tidak lagi menerima perangkat ponsel Huawei. Tidak akan ada dibeli oleh konsumen kami lagi,” kata penjaga toko smartphone bekas dan baru di Greenhills Manila Hamida Norhamida.
Dia mengaku sudah merasa lega telah menjual Huawei P30 Pro kepada konsumen setelah pengumuman lepas dari Google.
Bahkan menurut dia, hampir seluru pedagang ponsel di Greenhills hanya menjual ponsel tersebut setengah harga atau menjual 50 persen dari harga aslinya. "Menjual perangkat itu sama saja merugikan kita," pungkasnya.(mg9/jpnn)
Simak Juga Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Penyebab Harga Beras Naik versi Pedagang
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian