jpnn.com, PACITAN - Pedagang pakaian di Pasar Tradisional Arjowinangun, Pacitan, bernama Suyatmi gundah karena barang dagangannya sepi pembeli menjelang Lebaran.
Hingga beberapa hari menjelang Lebaran, animo masyarakat berbelanja pakaian baru lesu.
BACA JUGA: Blusukan di Pasar Serang, Hary Tanoe: Pedagang Kecil Harus Dibantu
Bahkan kondisi pasar lengang meski jam masih menunjukkan pukul 10:00 WIB.
"Sepi sekali tahun ini, lebih sepi dari tahun sebelumnya,’’ ujar Suyatmi, Senin (27/5).
BACA JUGA: Gerakan Rabu Biru Prabowo - Sandi Sapa Pedagang Pasar Mede Fatmawati
BACA JUGA: Strategi Hotel Siasati Penurunan Okupansi saat Ramadan
Pada Lebaran tahun lalu, perputaran uang di kiosnya tergolong lancar.
BACA JUGA: PSI: Bupati Subang Harus Mendengarkan Pedagang Pasar
Sejak pertengahan Ramadan, warga mulai berbondong-bongong membeli baju baru untuk Lebaran.
Dalam sehari omzet warga Sirnoboyo, Pacitan, itu bisa mencapai Rp 7 juta hingga Rp 10 juta.
Namun, omzet pada Ramadan kali ini turun drastis. Rata-rata sehari hanya mampu membawa pulang Rp 1 juta.
Padahal, akhir Lebaran nanti harus melunasi bon pakaian yang diambilnya dari pemasok.
‘’Dahulu jalan di pasar saja sampai sulit. Sekarang lari di lorong juga bisa,’’ ujarnya.
Suyatmi menduga musim paceklik penyebabnya. Selain belum panen padi, beberapa komiditas lain seperti cengkih, cabai, hingga kelapa pun turun harga. ‘’Mungkin dampak politik juga. Yang jelas saat ini sepi pembeli,’’ terangnya.
Selain itu, gempuran bisnis online turut menciutkan usahanya. Para pembeli ogah datang ke pasar.
Mereka memilih berbelanja lewat smartphone. Padahal, menurut Suyatmi, berbelanja baju online rawan penipuan. Kualitasnya pun tak dapat dilihat sebelum dibeli.
‘’Memang lebih mudah. Namun, setelah dikirim tidak sesuai harapan,’’ ujar dia.
Para pedagang stoples plastik pun merasakan hal sama. Berbeda dengan tahun lalu, penjualan wadah jajanan Lebaran kali ini condong tak laku.
Padahal, kali ini beragam variasi wadah muncul lebih cantik ketimbang sebelumnya.
‘’Paling Cuma laku 1-2. Padahal dulu laris sampai tambah stok, sekarang sepi,’’ kata Winarsih, salah seorang penjual wadah plastik. (gen/sat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Dengarkan Curhat Pedagang Pasar yang Merana Karena Sandiaga
Redaktur & Reporter : Ragil