jpnn.com, JAKARTA - Naiknya harga beras tidak hanya membuat para ibu rumah tangga puyeng. Para pedagang pun pusing karena perputaran uangnya melambat.
Bagaimana tidak, biasanya suplai beras lancar tapi sejak Desember 2017 mulai berkurang.
BACA JUGA: Harga Beras Naik, Kualitas Malah Turun
"Punya uang juga nggak bisa apa-apa, barangnya (beras) nggak ada. Kalaupun ada harus berbagi dengan lainnya. Kan pedagang beras banyak," kata Sutarno, pedagang beras di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (18/1).
Keluhan serupa diungkapkan Rozak. Pedagang yang sudah menggeluti bisnis beras ini lebih dari 10 tahun mengungkapkan, kenaikan harga karena kurangnya pasokan sudah biasa terjadi. Apalagi kenaikannya hanya sekitar Rp 2000 per kg.
BACA JUGA: Impor 500 Ribu Ton Beras, dari Mana? Diangkut Berapa Kapal?
"Kenaikan sekarang masih wajar. Namun, kalau pasokannya tetap kurang bisa naik lagi," ujarnya.
Baik Sutarno maupun Rozak mendukung kebijakan pemerintah untuk impor beras. Alasannya stok beras di pasaran makin menipis. Bila tidak cepat diatasi harga beras akan semakin melambung.
BACA JUGA: Alamak, Kenapa Harga Beras Naik?
"Pasokan beras dari daerah berkurang 30 persen, makanya dampaknya sangat terasa. Kalau pasokan lancar harga beras pasti stabil," tandas Sutarno. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi, Tolong Hentikan Impor Beras
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad