jpnn.com, MADIUN - Menyambut hari kemerdekaan tidak harus dilakukan dengan berbagai perlombaan yang meriah.
Di Desa Tempursari, Kabupaten Madiun, Jatim para ibu penjual getuk berlomba memakan gethuk buatannya sendiri.
BACA JUGA: Ayo, Berlomba-lomba Isi Kemerdekaan dengan Sikap Positif
Meski para pesertanya rata-rata sudah lansia, tapi aksi mereka sangat
Bahkan, seorang peserta nenek-nenek terlihat paling enerjik dan menjadi juara.
BACA JUGA: Semarakkan Agustusan, Gayus dan Anas Bermain Sepak Bola Lumpur
Terbukti dengan sepincuk getuk bisa dihabiskan dalam waktu tak lebih dari 1 menit saja. Peserta yang satu ini juga memakan getuknya sambil berjoget.
Menurut Fathonah, pembuat getuk, terdapat enam jenis yang semuanya dibuat oleh masing-masing penjualnya di perlombaan ini.
BACA JUGA: Istana Pastikan Setnov Tak Bacakan Teks Proklamasi, Ini Penjelasan Bang Johan
"Bahan yang digunakan berupa singkong, gula, beras ketan dan tepung kanji," ujarnya.
Getuk juga memiliki lima varian, ada yang berbentuk bulat, maupun irisan persegi empat.
"Biasanya, getuk tersebut dijual dengan harga Rp 3 ribu per pincuk, atau per bungkusnya. Namun khusus diperlombaan ini, dijual seharga Rp 2500," kata Fathonah.
Dalam perlombaan makan getuk, panitia tidak menyediakan hadiah. Pasalnya, kegiatan ini digelar semata-mata untuk meramaikan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-72, serta untuk menghibur warga. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenang, Istana Pastikan Pembaca Proklamasi saat HUT RI Bukan Tersangka Korupsi
Redaktur & Reporter : Natalia