Pedagang Ikan Pindah Mengadu ke Perindo

Jumat, 14 Oktober 2016 – 13:26 WIB
H ‎Winarso, ketua Perkumpulan Pengolah Ikan Pindang (PPIP). Foto: Mesya Mohammad/JPNN

jpnn.com - JAKARTA--‎Aksi mogok puluhan ribu nelayan, buruh, dan anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Muara Baru, pada hari kelima semakin terasa dampaknya.

Pasokan ikan di Jabodetabek dan Pulau Jawa berkurang. Pedagang ikan pindang yang 90 persennya mengandalkan pasokan dari Pelabuhan Muara Baru kalang kabut karena stoknya semakin menipis.

BACA JUGA: Ssstt..Orang Kaya Indonesia Masih Sembunyikan Harta di Negara Ini

H ‎Winarso, ketua Perkumpulan Pengolah Ikan Pindang (PPIP) mengungkapkan, pihaknya sengaja ke Perum Perusahaan Perikanan Indonesia (Perindo) untuk mencari solusi.

 

BACA JUGA: Gorontalo Sukses Pikat Investor Timur Tengah

Sejak aksi mogok masal, pihaknya kekurangan bahan baku.

‎"Sebenarnya kami mau minta solusi kepada Perindo karena bahan bakunya habis. Kami inikan pedagang kecil, pengolah ikan perumahan. Kalau tidak ada bahan baku, bagaimana kami bisa menghidupi keluarga. Kasihan juga pedagang-pedagang kecilnya tidak bisa cari uang. Kami minta Perindo bisa menyediakan bahan baku. Syukur-syukur kalau perusahaan bisa cepat buka," beber Winarso di Gedung Perindo, Jumat (14/10).

BACA JUGA: Penjualan Truk Mitsubishi Mulai Membaik

Sayangnya, para pedagang ikan ini tidak bisa bertemu Dirut Perindo.

Salah satu karyawan Perindo mengatakan, seluruh direksi Perindo sedang ada rapat sejak pukul 09.00.

"Maaf bapak lagi rapat direksi. Lagipula tidak ada info apa-apa akan ada pertemuan dengan pedagang ikan pindang," ujar petugas.

Kecewa tidak bisa diterima, pedagang ikan pindang akhirnya bergerak ke Kantor Asosiasi Tuna Indonesia (ASTUIN).

Winarso mengaku, sebelumnya sudah ditanya-tanya petugas Polsek Muara Baru tentang maksud kedatangan mereka.

"Kami bilang mau ngadu ke Perindo, jadwalnya sih jam 10.00 tapi kok mereka malah rapat direksi. Ya kami terpaksa harus nunggu habis Jumatan. Mudah-mudahan bisa diterima aspirasi kami," imbuhnya.

Aksi mogok massal yang dilakukan puluhan ribu nelayan, buruh, ABK, dan pengusaha perikanan dipicu oleh naiknya sewa lahan sebesar 450 persen.

 Kebijakan Perum Perindo ini dinilai mematikan perusahaan perikanan di Pelabuhan Muara Baru.‎ Nelayan dan ABK berencana mogok sebulan. Sedangkan pengusaha perikanan mogok sepekan. (esy/jpnn)‎

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peluncuran Tahap II: Rumah Rp 149 Juta di Citra Maja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler