jpnn.com, JAKARTA - Harga minyak goreng di agen tak kunjung turun meski intervensi terus dilakukan pemerintah.
Pedagang sembako di bilangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan Umi Kulsum mengatakan harga minyak goreng tetap tinggi di tingkat agen.
BACA JUGA: Promo Minyak Goreng Gratis, Hari Ini Terakhir di Indomaret, Yuk Buruan!
Harga minyak goreng di tingkat agen masih bertengger di Rp 18.500 ribu per liter untuk kemasan sederhana dan Rp 19 ribu per liter untuk kemasan bermerek.
"Bagaimana bisa turun, kami beli masih mahal," ujar Umi kepada JPNN.com, di Jakarta, Jumat (28/1).
BACA JUGA: Minyak Goreng Rp 14 Ribu Tak Terlihat di Pasar, Kemendag Beri Penjelasan
Umi mengaku saat ini bahkan tidak membeli minyak goreng dari untuk sementara waktu. Pembelian stok lama pun tersendat.
"Saya memilih enggak jual minyak goreng sementara waktu karena saingan sm ritel modern. Stok lama saja masih ada tiga kardus tidak laku-laku," bebernya.
Perempuan paruh baya itu berharap pemerintah menyalurkan minyak goreng murah kepada pasar rakyat secepatnya.
"Ritel modern seharusnya tidak saingan dengan pasar rakyat," ucap Umi.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengakui memang saat ini distribusi minyak goreng untuk pasar tradisional belum merata.
"Baru di beberapa pasar, masih jauh, saat ini masih stok lama juga enggak laku, karena ritel sudah murah," ucapnya saat dikonfirmasi JPNN.com, Jumat.
Dia pun pesimistis harga minyak goreng bisa turun hingga Rp 11.500 per liter pada 1 Februari 2022.
"Penanganan harga minyak goreng gagal, rapot merah ini," tegas Mansuri.
Mansuri membeberkan sejak awal gejolak harga dimulai pedagang sudah banyak mengeluarkan pendapat.
"Stakeholder dari pedagang tak dilibatkan sama sekali," ucap Mansuri. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia