jpnn.com, SURABAYA - Jika pembeli di Pasar Wisata Ampel cenderung sepi, hal berbeda dialami pedagang musiman bunga untuk ziarah kubur menjelang bulan suci Ramadan tahun ini.
Musim ziarah kubur atau yang dikenal sebagai budaya megengan menyebabkan dagangan mereka cukup laris diserbu pembeli yang juga para peziarah.
BACA JUGA: Ketika Pedagang tak Berharap Untung di Bulan Ramadan Kali Ini
Salah satunya adalah pedagang bunga di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngagel.
Pantauan Radar Surabaya (Jawa Pos Group), sepanjang depan TPU sampai masuk ke Jalan Ngagel Rejo, deretan penjual bunga musiman banyak ditemukan.
Mereka sengaja berjualan di sana untuk para peziarah. Salah satu pedagang, Ningsih, mengaku berjualan bunga di sekitar TPU Ngagel sejak H-5.
Pasalnya, saat ini merupakan momen yang tepat baginya untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Karena itu setiap tahun pada menjelang dan seusai Ramadan, ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Kalibokor ini memilih menjadi pedagang bunga musiman di TPU Ngagel.
“Kalau biasanya kerja serabutan jadi buruh cuci, tapi kalau musim begini, jualan bunga lebih untung,” ucapnya.
Apalagi di masa liburan seperti Kamis (25/5) kemarin. Mendekati awal bulan Ramadan pada Sabtu (27/5) nanti, banyak orang berziarah kubur.
“Sekarang ini ramai soalnya libur. Jumat lebih ramai karena Sabtu sudah puasa,” terangnya.
Ningsih yang sudah berusia 48 tahun mengatakan bahwa keuntungan berjualan bunga menjelang Ramadan cukup banyak.
Dari modalnya, ia bisa mendapat keuntungan separo lebih. “Saya biasa ambil bunga di Pasar Kembang. Ambil Rp 200 ribu, bisa untung sampai Rp 300 ribu lebih,” ungkapnya.
Menjelang Ramadan saat ini, banyak orang yang berziarah ke makam keluarganya. Sehingga, hal itu dimanfaatkan warga sekitar TPU untuk menjadi pedagang bunga musiman.
“Ini juga bisa buat modal pas puasa. Biasanya harga kebutuhan kan naik,” tambahnya. (jar/jay)
Redaktur : Tim Redaksi