Pedagang Pasar Andir Kecewa, Minta Fasilitas Lekas Diperbaiki

Jumat, 03 Desember 2021 – 16:38 WIB
Kondisi pasar Andir di Bandung tampak kumuh dan tidak terawat. Para pedagang mengeluh fasilitas seperti ubin berlubang yang tidak kunjung diperbaiki PD Pasar Bermartabat selaku pengelola. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Para pedagang pasar Andir di Bandung mengeluhkan fasilitas di dalam bangunan yang tak kunjung diperbaiki pengelola. 

Dikelola langsung oleh PD Pasar Bermartabat, kondisi Pasar Andir kian memprihatinkan. 

BACA JUGA: Pedagang Pasar Blok A Bakal Direlokasi ke Pondok Indah

Ubin lantai di dalam pasar banyak yang sudah rusak, tak sedikit bahkan berlubang dan dibiarkan begitu saja. Kondisi ini cukup berbahaya, karena bisa berisiko membahayakan pengunjung.

"Banyak ibu-ibu yang belanja sama anaknya, tengok kanan-kiri terus jatuh karena enggak tahu kalau di depan ubinnya berlubang. Itu sering terjadi," kata salah seorang pedagang Pasar Andir Ade ditemui di kiosnya, Jum'at (3/12). 

BACA JUGA: Di Balik Pemutusan Jaringan Listrik Pasar Andir Bandung, Ternyata

Ade menyebutkan kondisi seperti ini sudah dibiarkan sejak pengelolaan dipegang oleh PD Pasar Bermartabat di tahun 2018. 

Setiap bulan, kata dia lagi, para pedagang rutin menyetor uang pemeliharaan pasar kepada petugas sebesar Rp 72 ribu per kios. Itu pun di luar uang listrik. 

BACA JUGA: Kasihan, Puluhan Pedagang di Pasar Andir Bandung Tak Kuat Bayar Listrik

"Seperti kios saya ini sewa dua kios, jadinya per bulan saya keluar uang sekitar Rp 144 ribu, kalau digabung sama uang listrik ya sekitar Rp 360 ribuan," ucap Ade. 

Sementara di Pasar Andir sendiri ada sekitar 3.600 kios yang menempati ruko berukuran kecil itu. "Di Pasar Andir jumlah kiosnya hampir 3.600, kalikan saja setiap bulannya berapa, bisa miliaran. Itu uang pemeliharaannya ke mana?" sambungnya. 

Lebih lanjut, Ade yang juga Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Bandung ini mewakili para pedagang memohon pada PD Pasar Bermartabat untuk memperbaiki fasilitas, agar kenyamanan pembeli saat berbelanja bisa tercipta. 

"Lihat saja kondisi di luar pasar, sudah jadi pasar yang kumuh. Sekarang sudah ngadu ke mana-mana tetapi susah. Tolong lah diganti keramiknya supaya pasar jadi bersih dan nyaman," ungkapnya. 

Menurut Ade, semenjak pengalihan pengelola, pihaknya belum pernah merasakan adanya pemeliharaan, baik dari segi operasional atau fasilitas. 

Banyak kabel listrik yang menjuntai dan tampak semrawut. "Semenjak dipegang PD Pasar, kami belum pernah lihat ada perbaikan. Ini saja ada beberapa keramik yang rusak itu inisiatif pedagang di sini, ditambal pakai semen supaya tidak membahayakan pengunjung," terangnya.

Ade menjelaskan kondisi Pasar Andir memang belum kembali normal pascahantaman pandemi Covid-19.

Berdasarkan pantauan JPNN.com di lapangan, ada banyak ruko yang dijual atau dikontrakkan. Ini dikarenakan para pedagang yang sudah tak mampu lagi membayar uang bulanan kios. 

Ade mengatakan juga kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi tidak sebanding dengan kunjungan pembeli. Mereka akhirnya terpaksa keluar dari pasar dan mencari lapak lain dengan harga yang lebih terjangkau.  

"Karena keadaan sepi semenjak PSBB tahun lalu. Jadi banyak pedagang yang keluar dan itu didukung juga dengan pemeliharaan pasar yang begini-begini aja, gak ada perbaikan," sambungnya.  

"Sekarang yang kami tuntut pemeliharaan pasar saja yang benar. Bagaimana caranya supaya pada pedagang ini gak keluar dari pasar," tandasnya. (mcr27/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler